(SIDOARJOterkini)- KPU Sidoarjo direkomendasikan untuk mengecek ulang para pemilih yang masuk dalam DPKTb (daftar pemilih khusus tambahan). Pasalnya, pemilih DPKTb tersebut diduga bermasalah.
Angka pemilih yang harus dicek KPU Sidoarjo mencapai angka 27.060 orang. Pengecekan ulang itu terkait kemungkinan adanya pemilih yang mencoblos di lebih dari satu TPS.Pemilih ini tidak terdaftar dalam DPT (daftar pemilih tetap), tapi mereka tetap bisa nyoblos dengan menggunakan KTP.
Ketua KPU Sidoarjo Zainal Abidin mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan KPU Jatim terkait rekomendasi Bawaslu itu. Apalagi, selain Sidoarjo, tercatat ada lima kabupaten/kota lain di Jatim yang mendapat rekomendasi sama.
Rekomendasi itu dikeluarkan Bawaslu pasca rekapitulasi hasil coblosan Pilpres tingkat provinsi akhir pekan lalu. Namun, Zainal enggan mengomentari terlalu jauh soal rekomendasi itu. Sebab, tingginya jumlah DPKTb di Sidoarjo sebenarnya cukup wajar.
Sejumlah kecamatan di Sidoarjo mayoritas banyak diisi warga urban/pendatang. Hal ini menyebabkan jumlah DPKTb cukup besar, apalagi antusias pemilih Pilpres cukup tinggi.
Saat coblosan Pilpres lalu, KPU Sidoarjo mencatat ada 27.060 pemilih yang masuk dalam DPKTb. Seluruh pemilih itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Tulangan, Waru, dan Taman.
Munculnya masalah ini sendiri bermula dari temuan adanya sejumlah TPS yang melayani pemilih melebihi DPT. Bahkan, Panwaslu Sidoarjo sendiri sudah melayangkan surat klarifikasi terkait penyelesaian rekomendasi ini. (st-12)