SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

RSUD Sidoarjo Barat Menuju Tipe B, Dewan Minta Layanan Kepada Masyarakat Miskin Tetap Diprioritaskan

 

SIDOARJOterkini – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat terus berbenah untuk dapat naik kelas dari rumah sakit tipe C menjadi rumah sakit tipe B. Salah satunya dengan memperbaiki sejumlah fasilitas dan penambahan tenaga kesehatan.

Ketua komisi D H Abdillah Nasik mengatakan, pihaknya akan terus mendukung dan mendorong RSUD Sidoarjo Barat melakukan perbaikan infrastruktur untuk memenuhi standar dalam upaya menaikkan kelas menuju rumah sakit tipe B.

Foto : H Abdillah Nasik Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo

“Untuk naik kelas menuju rumah sakit tipe B memang dibutuhkan ketentuan yang harus dipenuhi,”ungkapnya.

Ditambahkannya, selain infrastruktur faktor yang harus dipenuhi untuk menjadi rumah sakit tipe B adalah layanan kesehatan bagi masyarakat.

“Pemberian layanan kesehatan yang lengkap untuk masyarakat harus terpenuhi,”ucapnya.

Ketua Komisi D meminta, perbaikan layanan kesehatan bagi masyarakat harus terus ditingkatkan untuk memuluskan RSUD Sidoarjo Barat naik kelas, utamanya pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

“Layanan kesehatan yang bagus bagi masyarakat miskin harus menjadi prioritas,”sampainya.

Bangun Winarso anggota komisi D menambahkan, RSUD Sidoarjo Barat dibangun untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga Sidoarjo khususnya di wilayah Barat (Tarik, Balongbendo, Krian, Wonoayu, Prambon) agar apabila ada warga yang sakit bisa dengan cepat ditangani di RSUD Sidoarjo Barat.

Foto Bangun Winarso Komisi D DPRD Sidoarjo

“Karena jaraknya terlalu jauh apabila ada warga di wilayah barat yang sakit harus dibawa ke RSUD Sidoarjo,”tutur politisi PAN ini.

Ditegaskan Bangun, sesuai komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, keberadaan RSUD Sidoarjo Barat harus benar-benar memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat miskin harus tetap menjadi prioritas.

“Melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM) kelas 3 ,warga miskin bisa tercover haknya untuk mendapatkan kesehatannya di seluruh Puskesmas dan rumah sakit pemerintah ,”ujarnya.

Dirinya meminta, peningkatan pelayanan yang diberikan harus terus dilakukan. Perbaikan sarana dan prasarana juga harus terus dilakukan agar standar yang ditentukan bisa memenuhi untuk naik menjadi rumah sakit kelas B.

“Sekali lagi saya sampaikan, layanan kesehatan bagi masyarakat miskin harus tetap menjadi prioritas meski nantinya sudah menjadi rumah sakit tipe B,”tandasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Latih Budidaya Bebek Pedaging dan Beri Anakan Bebek Pedaging Peking Gratis Kepada Gapoktan

Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Kayan mengapresiasi pembenahan yang terus dilakukan RSUD Sidoarjo Barat dalam upayanya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Foto H Kayan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo

“Prinsipnya, kita semua akan terus mendukung perbaikan yang dilaksanakan RSUD Sidoarjo Barat baik sarana maupun prasarana untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,”tandasnya.

Selain dari itu, lanjut Kayan seiring dengan ditingkatkannya sarana dan prasarana di rumah sakit Sidoarjo Barat, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan. Apalagi tenaga medis dari PPPK sudah mulai masuk, tentu peningkatan layanan kepada masyarakat akan menjadi lebih baik.

“Kepuasan masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama,”tandasnya.

Sementara itu Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, S.IP., menyampaikan pemerataan layanan kesehatan harus terus dilakukan. Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas dalam 17 program kerja Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo.

Foto Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat meninjau RSUD Sidoarjo Barat

“Kabupaten Sidoarjo ini mempunyai 6 kawedanan, saya berharap setiap kawedanan dibangun Rumah Sakit Tipe D untuk menopang Rumah Sakit Sidoarjo Barat Tipe C,” pinta Bupati pada sebuah kesempatan.

“Kalau bisa di tahun 2024 mendatang, Puskesmas bisa upgrading menjadi Rumah Sakit Tipe D. saya yakin akan bisa mewujudkannya untuk memberikan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat Sidoarjo,” ujarnya

Ia mengatakan pada saat ini RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit Tipe A. Ini menjadi support untuk Rumah Sakit Sidoarjo Barat menjadi rumah sakit Tipe B.

“Harapan saya, semua layanan kesehatan seperti Puskesmas, RSUD Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo Barat bisa upgrading untuk memenuhi pelayanan masyarakat yang lebih baik,”tegasnya.

Direktur RSUD Sidoarjo Barat dr. Abdillah Segaf Al Hadad menyampaikan, RSUD Sidoarjo Barat terus melakukan berbagai pembangunan untuk meningkatkan kepuasan publik dalam mendapatkan pelayanan. Perbaikan dan perluasan RSUD Sidoarjo Barat yang berada di Desa Tambak Kemera’an Kecamatan Krian tersebut segera dilakukan, rencana anggaran pembangunan dan rehab senilai Rp 10 Miliar dari APBD Pemkab Sidoarjo tahun 2023 telah disiapkan. Anggaran tersebut untuk memperbaiki dan membangun sejumlah fasilitas yang sebelumnya tidak sesuai dengan standar.

BACA JUGA :  Peduli Kelestarian Alam dan Lingkungan, Koramil 0816/14 Taman Lakukan Penanaman Pohon

“Satu lantai untuk sementara dengan melihat anggarannya, tapi nanti di bagian atas akan dicor sehingga jika ada anggaran tahun depan akan bisa ditambah,” papar Abdillah.

Selain itu, dikabarkan proses pelelangan berjalan pada akhir bulan Juni, dan pada bulan Juli, pihak pemenang lelang sudah bisa membangun bangunan tersebut.

Abdillah menyebut, apabila melihat dari perkiraan pembangunan, harusnya pada Desember 2023 nanti telah selesai dan dapat digunakan pada awal tahun depan.

Selain gedung manajemen terpadu rumah sakit, beberapa bangunan lainnya seperti parkir motor tingkat dan masjid juga akan dibangun tahun ini.

“Nantinya akan ada anggaran 1,2 miliar untuk masjid dan 3 miliar untuk parkir motor bertingkat seperti di RSUD Sidoarjo dengan di sampingnya ada parkiran tambahan motor,” terangnya.

Dirinya juga menambahkan, dipindahkannya bagian perkantoran rumah sakit ke tempat baru itu karena, lantai dua sampai empat di gedung utama akan digunakan sebagai layanan tambahan.

“Lantai dua gedung utama akan digunakan untuk pelayanan rawat jalan beberapa spesialis baru yaitu, poli neurologi atau syaraf, poli mata, dan juga poli rehabilitasi medik,” ungkapnya

Sedangkan untuk lantai tiga dan empat nantinya akan difungsikan sebagai tempat rawat inap tambahan. Mengenai tiga poli tambahan ini akan mulai berjalan pada akhir tahun ini.

“Gedung manajemen yang selama ini jadi satu, rencananya akan dibangun gedung manajemen terpadu, dan ruang lama bisa dimanfaatkan untuk rawat jalan,”tambahnya.

Saat ini lanjut dr Abdillah Segaf Al Hadad, RSUD Sidoarjo Barat tengah fokus mempersiapkan akreditasi rumah sakit yang akan dilakukan pada November – Desember mendatang. Saat ini mulai dari lantai satu hingga lantai empat sudah dioperasikan sebagai ruang layanan maupun rawat inap.

BACA JUGA :  Kapolresta Sidoarjo Apresiasi GP Ansor Wujudkan Kondusifitas Kamtibmas

“Semua lantai sudah dioperasikan dan penambahan tenaga kesehatan dari PPPK juga sudah masuk dan insya Allah semua akan berjalan dengan baik, Yang jelas perbaikan layanan akan terus kami lakukan secara bertahap dan kami prioritaskan apa yang dibutuhkan masyarakat,”sampainya.

Dirinya mengakui, belum semua masyarakat yang memanfaatkan pelayanan di RSUD Sidoarjo Barat. Terutama bagi mereka yang menggunakan BPJS sebagai jaminan kesehatan.

BPJS mulai dapat digunakan di RSUD Sidoarjo Barat sejak Agustus 2022 lalu. Namun belum semua fasilitas kesehatan tingkat satu (faskes 1) memiliki rujukan ke RSUD Sidoarjo Barat. Seperti klinik kesehatan milik swasta.

“Hingga saat ini, rujukan ke RSUD Sibar hanya berasal dari puskesmas,” ujarnya.

Untuk itu, Abdilah menyebutkan, dalam upaya untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, RSUD Sidoarjo Barat telah melakukan penambahan tenaga kesehatan. Menurut dia, langkah ini diambil agar pelayanan di rumah sakit dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

“Kami menyadari bahwa masih ada beberapa kendala dalam sistem pelayanan kesehatan di RSUD Sibar, terutama terkait dengan keterbatasan akses bagi pemegang BPJS dan rujukan dari faskes 1,” imbuhnya.

Dengan adanya tambahan tenaga kesehatan, RSUD Sidoarjo Barat berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang selama ini dialami oleh pasien BPJS dan memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari pelayanan di RSUD Sidoarjo Barat.

Abdilah juga menjelaskan bahwa RSUD Sidoarjo Barat terus berupaya untuk memperluas jaringan kerja sama dengan faskes 1. Termasuk klinik kesehatan milik swasta, agar rujukan pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

“Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Sidoarjo dapat bekerja sama dalam memberikan pelayanan yang terintegrasi kepada masyarakat,”tandasnya.(cles)