SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Aduhh…..!!..Mau Ikut KB Saja Harus Punya BPJS

image

Kepala BPMPKB Sidoarjo Ali Imron.

(SIDOARJOterkini)- Mana bisa pertumbuhan penduduk bisa ditekan. Pasalnya, masyarakat yang ingin ikut KB (Keluarga Berencana) diwajibkan punya BPJS.

Imbasnya, berdampak bagi pengguna KB. Jumlah peserta KB di Sidoarjo sampai pertengahan 2015 ini jauh menurun dibandingkan dengan tahun 2014.

Hingga Juni 2015, peserta KB baru mencapai 18.936 peserta dari target 46.714. Jumlah tersebut baru 40,5 persen dari target yang sudah ditetapkan.

BACA JUGA :  Diguyur Gerimis, Pemkab Sidoarjo Tetap Semangat Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-XXVIII

Sebelum kewajiban mengikuti BPJS kesehatan diterapkan, pada pertengahan tahun 2014 jumlahnya sudah mencapai 50 persen lebih.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Sidoarjo Ali Imron mengakui sejak aturan penggunaan BPJS kesehatan diterapkan, para peserta KB menurun. Pasalnya, keikutsertaan BPJS yang harus mengeluarkan biaya menghambat para peserta KB yang tergolong miskin.

BACA JUGA :  Rugikan Negara Rp. 605 Juta, Kanwil DJP Jatim II Serahkan Tersangka Pidana Pajak ke Kejari Sidoarjo

Menurunnya jumlah peserta KB, lanjut Ali Imron sangat dikhawatirkan. Padahal, target peserta KB setiap tahunnya harus meningkat. Sehingga penekanan angka kelahiran di Sidoarjo bisa ditekan.

Menurutnya, keluhan tersebut sudah disampaikan ke BPMPKB provinsi. Saat ini, sudah ada progam KB yang sudah ditangani lagi tanpa harus ikut BPJS. Yakni, Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW).

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 0816/13 Wonoayu Dampingi Giat Posyandu Lansia di Desa Plaosan

Sedangkan program KB spiral, implant, suntik, pil dan kondom harus mewajibkan untuk ikut BPJS. “Kami ingin agar KB digratiskan dan tidak ada syarat harus punya BPJS,” harap Ali Imron. (st-12)