SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pilbup Sidoarjo 2020

Hatiku: Sidoarjo Perlu Kembangkan Sumber Pendapatan Alternatif

(SIDOARJOterkini)- Kabupaten Sidoarjo Perlu mengembangkan sumber pendapatan alternatif. Karena wilayah Sidoarjo sudah menjadi wilayah mitra metropolis Surabaya.

Tidak sedikit para pekerja dan pelaku usaha di Surabaya menggunakan Sidoarjo sebagai pengembangan lokasi usaha, homebase perkantoran, pusat koordinasi kegiatan bisnis jasa-perdagangan, dan berbagai aktivitas kreatif masyarakat menggali sumber-sumber penghasilan.

Semua ini tentu potensi yang perlu dikelola dan dioptimalkan sebagai salah satu kekuatan untuk membangkitkan perekonomian Sidoarjo dalam jangka panjang. Namun pola pembangunan Sidoarjo lima tahun ke depan perlu dikembalikan pada hitah Sidoarjo sebagai kota Santri tanpa meninggalkan potensi alami sebagai kota industri dan kota singgah (Transit the Airport City).

BACA JUGA :  Diduga Korban Tabrak Lari, Pemotor Ditemukan Luka Parah di Jalan Sidomulyo Krian

Menurut Cak Kolik, ada beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan potensi pendapatan dan menghidupkan sumber penghasilan alternatif masyarakat. Selain pengembangan kluster-kluster ekonomi berbasis perikanan tambak, perikanan darat dan home industri, di Sidoarjo utara perlu dicermati untuk pengembangan usaha pendukung Sidoarjo sebaga kota singgah atau kota industry. Termasuk mengelola tata pembangunan fasilitas mall, gedung bioskop, dan fasilitas jasa-perdagangan terkait untuk diarahkan ke wilayah-wilayah di luar pusat kota untuk penyebaran pusat-pusat keramaian.

Pak Cip: Membangun Kembali Citra Sidoarjo dan Kepercayaan Konsumen

Bila benar musibah lumpur panas masih berdampak terhadap kondisi perekonomian, inilah tantangan bagi pemimpin Sidoarjo sama depan. Isu awal selepas meletusnya peristiwa luberan lumpur lapindo, industri tas Tanggulangin dikabarkan turut tenggelam; padahal sebenarnya tidak. TAS memang tenggelam, tapi bukan Industri Tas dan Koper Tanggulangin. TAS yang tenggelam adalah perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera.

BACA JUGA :  Koramil 0816/02 Candi Laksanakan Kegiatan Pembukaan Lahan Untuk Penanaman Jagung di Kebonsari

Sejak isu itu muncul seiring dengan dampak bencana tersebut, pemerintah daerah sudah berupaya mencitrakan kembali bahwa pusat home industri tas dan koper Tanggulangin tetap ada dan tidak tenggelam. Selain itu, tugas yang tak kalah penting adalah membangun kembali kepercayaan konsumen terhadap kualitas tas Tanggulangin jauh lebih baik. Terutama dibandingkan produk impor yang murah tapi tidak awet.

“Memang tas hasil pengerajin di Tanggulangin terasa sedikit lebih mahal tetapi kualitasnya lebih bagus, lebih awet dan modelnya tak kalah dengan produk impor,” kata Pak Cip.

BACA JUGA :  Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan 150 Paket Sembako di Desa Terdampak Banjir

Pak Cip juga mengungkapkan, para pengerajin tas dan koper Tanggulangin atau pelaku UMKM secara umum di Sidoarjo, perlu diberi bekal ketrampilan tambahan. Misalnya, pemahaman tentang kebutuhan pasar, marketing, manajemen, info berbagai jenis model tas sampai kemampuan menghasilkan produk kualitas prima untuk pasar domistik dan luar negeri. “Ingatkan saya, karena pembangunan potensi ekonomi daerah, perlu mengoptimalkan sektor UMKM dan informal. Tanpa kedua sektor tersebut, pembangunan ekonomi lokal akan berjalan sedikit timpang,” katanya. (st-12/mc htk)

Berita Terkait

Wanita Penggerak Sidoarjo HatiKu Untuk Pak Cip-Kolik

FORMI Antarkan Atletnya Raih 43 Medali

Jalankan Kebijakan, Pak Cip-Kolik Siap Dikawal Masyarakat

redaksi sidoarjo terkini