(JABONterkini) – Petani cabai rawit di Desa Permisan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo terpaksa memanen dini tanaman cabai miliknya. Hal ini dikarenakan serangan hama ulat, sehingga petani memilih merugi dari pada gagal panen.
Sholeh (49), seorang petani cabai mengatakan, hama ulat yang menyerang beberapa tanaman cabai milik petani, hampir menyeluruh. Sehingga, ia terpaksa memanen cabai yang masih dalam keadaan hijau tersebut.
“Warna cabai perlahan-lahan berubah bewarna coklat. Apabila dibiarkan, cabe akan cepat membusuk dan tidak laku dijual,” ucapnya, Rabu (11/01/2017).
Ia menambahkan, cabai muda yang ia panen, hanya laku sebesar Rp 25.000 perkilogram ke tengkulak. Padahal harga cabai rawit tua, mencapai Rp 70.000 perkilogram dan menjadi Rp 100.000 ditingkat konsumen.
Sehingga dimasa-masa melejitnya harga cabai rawit, petani justru tidak bisa menikmati hasilnya. “Kami berharap ada bantuan obat-obatan untuk memberantas hama dari pemerintah,” pungkasnya.(alf)