(SIDOARJOterkini)- Tahun 2017 Dinas Perumahan dan Pemukiman Sidoarjo akan membangun sebanyak 26 titik sumber air HIPPAM dengan anggaran Rp 8 miliar. “26 titik itu tersebar di sejumlah desa. Setelah kita buatkan kemudian dikelola desa atau kelompok,” tegasnya lagi.
Sedangkan kwalitas air bawah tanah atau bor, lanjut Irwan memang tak sebagus air sumber dari gunung. Kendati demikian pihaknya akan bekerjasama dengan instansi yang menangani pengolahan air. “Paling tidak air bisa diolah agar layak konsumsi,” harapnya.
Ditanya apakah pembuatan HIPPAM ini karena PDAM Delta Tirta belum mampu melayani kebutuhan air di Kabupaten Sidoarjo?, Irwan mengaku pihaknya tetap berkoordinasi dengan PDAM. Yakni, terkait kawasan mana yang belum terjangkau jaringan PDAM, kemudian akan diupayakan HIPPAM.
Sementara itu, anggota DPRD Sidoarjo dari Nasdem, Ali Masykuri mengatakan program HIPPAM harus diteruskan. Pasalnya, keberadaan HIPPAM ini berguna bagi warga yang membutuhkan air.
Menurut Ali Masykuri, dari segi ekonomi, keberadaan HIPPAM bisa memberi pemasukan bagi lembaga atau kelompok pengelola HIPPAM. “Kalau kawasan yang tidak ada jaringan PDAM, solusinya dengan membangun HIPPAM,” harapnya.
Politisi asal Kecamatan Sedati ini menjelaskan, kawasan Sedati selama ini tidak terjangkau jaringan PDAM. Karena itulah, bisa diprioritaskan untuk dibangunkan HIPPAM. “Tarif air juga jauh lebih murah dibandingkan PDAM, kwalitasnya juga tak kalah bagus,” pungkas Ali Masykuri.
Sedangkan data dari DPP Sidoarjo, sebanyak 54 HIPPAM tersebar disejumlah kecamatan. Seperti di Kecamatan Tanggulangin ada 13 kelompok pengelola HIPPAM, Kecamatan Jabon 10 kelompok HIPPAM, Kecamatan Krembung 11 kelompok HIPPAM dan lainnya.(st-12)