SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan Profil

Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalan Panji Gelar Daurah Santri Muassis

(SIDOARJOterkini) – Acara Daurah Santri Muassis yang digelar di Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah, Siwalan Panji – Buduran Sidoarjo dengan dihadiri para Kiai pendiri pondok pesantren se Indonesia, Jumat 31 Januari 2020.

Acara yang dibuka oleh Ketua PBNU, Kiai Marsudi Syuhud tersebut akan berlangsung selama tiga hari yang akan diisi dengan berbagai kegiatan untuk menambah pemahaman tentang ke NU-an

“PBNU sangat berharap besar kepada para Muassis pondok pesantren begitu juga putra putri Muassis, beliau-beliau inilah yang sesungguhnya berperan dalam penyebaran Nahdlatul Ulama melalui pondok pesantrennya di seluruh Indonesia,”ungkap Kiai Marsudi Syuhud.

BACA JUGA :  Kecelakaan Libatkan Truk Gandeng dan Motor di Jalan Trosobo Taman, Satu Orang Tewas

Disampaikan Kiai Marsudi Syuhud, penyebaran pondok pesantren selama ini banyak di pulau Jawa saja, dan inilah yang harus dipikirkan bersama agar nantinya keberadaan pondok pesantren semakin banyak di luar pulau Jawa.

“Apalagi saat ini mulai banyak bermunculan pondok pesantren baru yang metodologinya bukan dari Nahdlatu Ulama,”ujarnya.

Para kiai pendiri Nahdlatul Ulama, lanjut Kiai Marsudi menitipkan tiga warisan yakni Pondok pesantren, Nahdlatul Ulama dan negara Indonesia.

“Saat ini ada 23.654 pondok pesantren pesantren Nahdlatul Ulama diseluruh Indonesia, dan jumlah tersebut lebih banyak berada di Pulau Jawa. Dari momen ini kita harus targetkan penyebaran pesantren hingga pelosok tanah air,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Ribuan Warga Sidoarjo Nobar Geden di Alun-alun

Sementara Ketua RMI PWNU Jawa Timur, Kiai M. Zakki Hadzik, acara Daurah Santri Muassis ini digelar bertepatan dengan hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-94, para santri Nahdliyyin perlu menggali filosofi berdirinya NU. Karena semakin hari, semakin banyak guncangan yang terjadi pada NU.

“Maka jika tidak diberi pemahaman tentang perjuangan NU. Saya khawatir termakan guncang guncangan dan makin jauh dari NU,” jelas Kiai Zaki.

Dalam menyikapi guncangan yang ada, NU tidak selalu gegabah. Bahkan, NU selalu mengedepankan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat (hablumminannash).

BACA JUGA :  Kecelakaan Libatkan Truk Gandeng dan Motor di Jalan Trosobo Taman, Satu Orang Tewas

“Kenapa NU begini, tidak gruduk-gruduk, dan kenapa mengedepankan Hablum minannash. Dan ini akan dibahas di Daurah Santri Muassis,” tambahnya.

Disamping itu, diharapkan juga memberi pemahaman terhadap pemuda-pemuda NU agar tidak terkontaminasi dengan gerakan garis keras.

“NKRI ini sangat luar biasa. Cinta NU ya Cinta NKRI, begitu juga cinta NKRI ya cinta NU. Harapan kami pemuda aNU tidak terkontaminasi dengan garis keras,” tandasnya.

Selama tiga hari kedepan, Daurah Santri Muassis akan diisi dengan materi ke-NU an dan membahas kitab At-Tibyan hasil karya Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asy’ari. (cles)