SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Pesulap Balita dari Sukodono, Tangkas Naik Sepeda Dengan Mata Tertutup

img-20161205-wa0012
(SUKODONOterkini) – Melani Anzela Risma Bayanaka (5), bocah asal Perum Griya Barungu Blok H-12A, RT 23 RW 05, Desa Ngares Rejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo mampu bermain sulap seperti halnya pesulap profesional. Pasalnya, ia mampu beraktifitas meski dalam keadaan mata tertutup.

Secara umum, anak pasangan dari Ismail Suwondo dan Arista Dian ini seperti layaknya anak-anak pada umumnya. Namun, siapa sangka anak perempuannya mempunyai bakat yang luar biasa seperti, bermain puzzle, menaiki sepeda angin dengan berbagai rintangan bahkan membaca tulisan secara acak meski dengan mata tertutup dengan kain hitam.

BACA JUGA :  Babak Belur, Pelaku Pencurian Motor di Ngingas Waru Dimassa

Ismail Suwando (40), ayah melani mengaku baru beberapa hari saja mengetahui keahlian anaknya itu. Awalnya, Melani sedang asyik menyusun puzzle. Namun, ia tidak melihat puzzle yang ia susun, akan tetapi melihat kakaknya sedang main Play Station. Dari situ Ismail kaget, kog bisa menyusun puzzle tanpa melihatnya.

“Waktu itu sikecil sedang asyik main puzzle disamping kakaknya yang sedang main PS. Ketika saya amati, sikecil tidak melihat puzzle yang ia susun, melainkan melihat kakaknya bermain PS, tapi puzzle itu tersusun sempurna,” ucap Ismail, Senin (05/12/2016).

BACA JUGA :  Untuk Kemajuan Pertanian, Danramil 0816/05 Tulangan Bersama Babinsa Aktif dalam Rembuk Tani di Desa Binaan

Karena rasa penasarannya bertambah, Ismail mencoba untuk meminta Melani menyusun puzzle itu kembali, akan tetapi waktu itu, Ismail menutup matanya, bahkan ia menggunakan puzzle yang baru dibelinya. “Saya coba belikan puzzle yang baru dan saya suruh menyusun dengan mata tertutup. Saat saya lihat hasilnya, puzzle itu tersusun, kog bisa?,” herannya.

BACA JUGA :  Kodim 0816/Sidoarjo Berikan Sosialisasi Penguatan Komitmen TMMD Ke-120 di Desa Penambangan

Tidak hanya itu, waktu Melani mempraktekkan bersepedah dengan melintasi rintangan dari jerigen air, serta menebak tulisan secara acak dengan mata tertutup, Melani mampu tanpa adanya kesulitan apapun. “Saya bersyukur anak saya mempunyai kelebihan. Disisi lain, saya bingung. Semoga ada pendidikan formal yang dapat mengasah bakat yang dimiliki Melani,” harapnya.(alf)