SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks Politik & Pemerintahan

Pemkab Sidoarjo Harus Jemput Bola Realisasikan Fly Over Gedangan dan Aloha

 

Kondisi lalu lintas kawasan Gedangan yang selalu macet

(SIDOARJOterkini) – Berbagai kebijakan untuk mengurai kemacetan di Sidoarjo harus dilakukan. Selain menjadikan frontage road sebagai skala prioritas pembangunan, usulan pembangunan fly over (jembatan layang) di perempatan Gedangan dan Aloha juga harus terealisasi.

Anggota DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin mengatakan, rencana pembangunan fly over ataupun underpass di empat titik jalan (Gedangan, Aloha, Kletek dan Bypass Krian) oleh pemerintah pusat harus segera diwujudkan. Minimal dua fly over di Gedangan dan Aloha yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.

“Kebutuhannya mendesak karena tingkat volume kendaraan yang semakin meningkat,” kata bakal calon bupati Sidoarjo itu.

BACA JUGA :  Danramil 0816/05 Tulangan Hadiri Gema Sholawat di SMK Persatuan

Menurut Mas Iin panggilan akrabnya, Pemkab Sidoarjo harus ikut berperan untuk aktif mengawal rencana tersebut agar segera terealisasi. Misalnya, terkait anggaran pembebasan lahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah setempat. Koordinasi harus dilakukan agar proses pembangunannya bisa segera dikebut.

“Pembebasan lahan bisa dianggarkan di APBD 2021,” jelas mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo dua periode itu.

Apalagi, imbuh Mas Iin, pembangunan fly over Gedangan dan Aloha, menjadi dua di antara sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Timur sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden 80/2019. Estimasi investasi pembangunan fly over Aloha sebesar Rp 438 milliar. Sedangkan estimasi investasi Layang Gedangan sebesar Rp 480 miliar. Kedua proyek senilai Rp 918 miliar itu akan dibiayai APBN.

BACA JUGA :  Pengendara Trail Asal Terung Wetan Gegar Otak Ditabrak Truk Trailer di Jalan Sidorejo Krian

Mantan Ketua Komisi C (bidang pembangunan) DPRD Sidoarjo ini meminta agar koordinasi antara Pemkab Sidoarjo dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII terus dilakukan. Hal itu mempermudah realisasi pembebasan lahan maupun pengerjaan proyek.

“Pemkab Sidoarjo harus jemput bola untuk menanyakan progres tidak lanjut proyek besar itu,” tegasnya.

Lulusan Bachelor of Planning and Design, The University of Melbourne, Australia itu mengungkapkan, rekayasa jalan di dua titik jalan tersebut sudah sulit dilakukan. Salah satu solusinya yakni pembuatan fly over. Dengan adanya jembatan layang maka tidak ada penumpukan kendaraan akibat adanya traffic light.

BACA JUGA :  Polresta Sidoarjo dan Jajaran Amankan Ibadah Kenaikan Isa Almasih

“Di Bundaran Aloha macet karena volume kendaraan dan crossing kendaraan dari arah bandara,” ucapnya.

Mas Iin berharap, dengan skala prioritas pembangunan fly over tersebut kemacetan jalan di dua titik jalan itu bisa teratasi. Sehingga, roda perekonomian maupun investasi di Kota Delta semakin meningkat. Akses jalan itu bisa dengan mudah dilewati tanpa ada lagi kemacetan jalan yang mengular. (st-12)