SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Kelainan Sejak di Kandungan, Bayi di Sidoarjo Harus Transpalasi Hati, Begini Kondisinya

TAMAN – Wahyu Fajar Gunawan (13 bulan) pasangan suami istri dari Ali Gunawan (25) dan Siska Rukmanasari (23) warga Dusun Balong Biru, Desa Sadang RT 09 RW 03, Kecamatan Taman, Sidoarjo didiagnosa menderita penyakit liver dan harus segera dilakukan transplantasi (pencangkokan) hati.

 

Kondisi Fajar sangat memperihatinkan. Karena, dia tidak dapat bergerak seperti anak seusianya. Dia harus digendong karena tidak mampu menahan berat tubuhnya yang semakin membesar. “Terakhir timbang beratnya 9 kg. Dokter cuma bilang anak saya mengalami kerusakan hati,” kata Siska, Selasa (12/12/2017).

BACA JUGA :  Peringati Hardiknas, Anggota Sat Binmas Polresta Sidoarjo Edukasi Pelajar

 

Siska menceritakan, saat masih dalam kandungan, dokter sudah mendiagnosa ada kelainan pada janinnya. Saat itu, dokter mengatakan bahwa janinnya terserang virus. Namun, dokter tak menyebutkan secara spesifik nama virus tersebut dan akibat yang akan ditimbulkan.

 

Begitu Wahyu kecil lahir, sebulan kemudian tubuhnya menguning. Bahkan air seninya berwarna mirip cairan teh, coklat pekat. “Pada usia empat bulan, baru terlihat perutnya semakin membesar,” sambungnya.

BACA JUGA :  Babak Belur, Pelaku Pencurian Motor di Ngingas Waru Dimassa

 

Setelah mengetahui kondisi Fajar, orang tuanya langsung membawa ke RSUD Sidoarjo. Namun, setelah diperiksa wahyu di rujuk ke RSUD Dr Soetomo. Parahnya, liver yang dideritanya sudah mengalami stadium III dan harus segera mendapat transplantasi hati.

 

Ia menambahkan bahwa transplantasi (pencakokan) hati bisa didapat dari salah satu orang tuanya yang nantinya liver dari orang tuanya tersebut diambil sedikit kemudian dicangkokkan ke tubuh Fajar. Namun demikian, diperlukan biaya setidaknya Rp 50 juta. “Kalau memang liver saya cocok, saya bersedia diambil untuk kesembuhan anak saya. Sudah pasrah saya,” ujarnya lirih.

BACA JUGA :  Tim Kementerian Pertahanan RI Tinjau Rencana Pembangunan Unit Pelayanan di Sidoarjo

 

Saat ini, bayi Wahyu hanya menjalani perawatan jalan. Dari Soetomo diberikan lima jenis obat, yang menurut Siska bisa dirasakan khasiatnya, meski tetap tidak bisa mengecilkan perut anaknya itu.

“Sebenarnya anaknya aktif. Dengar musik dia joget-joget. Tapi kondisinya yang seperti ini membuatnya tak bisa bergerak,” pungkasnya.(alf)