(SIDOARJOterkini)- Semburan lumpur panas yang timbul dari proyek pengeboran minyak dikawasan Porong tahun 2006 silam, menyisakan berbagai fenomena dan peristiwa. Beberapa desa tenggelam pada peristiwa ini. Pabrik, perkantoran,sekolah, masjid dan tidak terkecuali rumah warga ikut tertimbun lumpur yang keluar dari perut bumi.
Pemerintah Sidoarjo mulai melakukan penataan dengan memanfaatkan lahan bekas luapan Lumpur Penampungan lumpur yang menyerupai lautan lumpur menjadi kawasan wisata yang belakangan ini disebut LUSI (Lumpur Sidoarjo).
Seperti ingin keluar dari trauma, komunitas kreatif muda Sidoarjo ingin mengenalkan dan mengangkat LUSI ke level Internasional.
“Kami sering kumpul sama teman-teman kreatif muda di Sidoarjo, ngobrol-ngobrol tentang problematika yang ada di Sidoarjo saat ini. Salah satunya, Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo,” ujar salah satu tim Re-branding Kota Sidoarjo, Satria Gama Rakantasetta saat di Pendopo. (19/3/2018).
Dihadapan stakeholder Pemda Sidoarjo tim kreatif Sidoarjo ini memaparkan berbagai rencana kegiatan yang dalam waktu dekat akan digelar dikawasan LUSI. Kegiatan yang bertajuk “Ngopi Bareng LUSI” yang bakal digelar pada April mendatang.
“Dalam acara ngopi bareng LUSI ini rencananya akan mengundang dari Kementerian, pemerintah Provinsi dan Pemerintah daerah juga berbagai komunitas kreatif Sidoarjo untuk sama-sama berkomitmen dalam membangun kawasan LUSI menjadi lebih bermanfaat,”ungkap Satria Gama.
Sejatinya, kalangan kreator muda di Sidoarjo prihatin dengan kondisi bekas luapan lumpur Sidoarjo yang hanya begitu-begitu saja. Padahal, masih banyak potensi-potensi yang bisa dikembangkan disana.
“Kalau dilihat dari potensinya, Sidoarjo punya yang namanya Bandara Internasional Juanda, Stasiun Kereta Api, serta Terminal Bungurasih. Ketiga pintu masuk tersebut merupakan akses untuk mengenalkan ke banyak orang dan banyak hal tentang potensi Sidoarjo utamanya LUSI,”paparnya.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi berbagai pihak termasuk Angkasapura, PT KAI, untuk berkolaborasi dalam mengembangkan LUSI. Intinya mereka mendukung untuk diadakan berbagai event seperti pameran foto, tari atau musik, dengan harapan semakin banyak orang yang datang ke Sidoarjo.
“Dengan ide-ide kreatif kita ingin merubah image kalau LUSI bukan hanya bencana tapi ada potensi yang bisa mengangkat nama Sidoarjo,”ungkapnya.
Sekitar bulan Agustus lanjut Satria, dikawasan LUSI akan diadakan GEO SUMMITS tingkat nasional, konferensi para geologis yang membahas tentang perkembangan geologi dunia.
“Kita akan menggandeng IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dalam kegiatan awal ini, karena adanya kesamaan ide dengan pemda untuk menjadikan LUSI sebagai kawasan Geopark yang nantinya bisa dinilai pihak UNESCO maka kegiatan selanjutnya direncanakan berskup Internasional,”tandasnya.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengapresiasi apa yang sudah dipaparkan oleh para kreatif muda Sidoarjo ini, yang mengangkat berbagai potensi yang ada di kawasan LUSI.
“Kita akan dukung dan wujudkan itu, hari ini Tim pendukung acara ngopi bareng LUSI juga sudah saya kukuhkan. Pemkab akan serius dan menindaklanjuti ide kreatif yang sudah dipaparkan oleh para pelaku kreatif muda,”pungkasnya. (cles)