SIDOARJO TERKINI
Ekbis Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Sopir Angkutan Umum Tolak Bus Trans Sidoarjo

image

Ratusan sopir saat demo di depan gedung DPRD Sidoarjo.

(SIDOARJOterkini)- Ratusan pemilik dan sopir angkutan umum se Sidoarjo menolak pengoperasian Bus Trans Sidoarjo (BTS). Pasalnya, bus yang rencananya akan dioperasikan akhir Mei ini akan mematikan keberadaan angkutan umum di Sidoarjo.

Bentuk penolakan sopir terhadap BTS, salah satunya dengan menggelar demo ke DPRD Sidoarjo. Bahkan, angkutan umum yang berjumlah sekitar 800 armada itu tidan beroperasi.

Ratusan armada diparkir di seputaran alun-alun. Mereka kemudian berorasi di depan gedung dewan.

BACA JUGA :  Pemkab Apresiasi YJI Bentuk KJS Lokasi Desa se Kabupaten Sidoarjo

Perwakilan sopir dan pengusaha angkutan ditemui Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan, dan sejumlah anggota dewab lainnya serta Kapolres Sidoarjo AKBP Anggoro Sukartono. Sopir menolak keras pengoperasian BTS.

Rencananya, Dinas Perhubungan mengoperasikan 30 unit bus dengan rute Porong-Sidoarjo-Purabaya. Halte sudah siap untuk digunakan.

Trimantoro, perwakilan MPU Malang-Surabaya, mengatakan, dia tidak pernah tahu ada Bus BTS. Tahu-tahu, pihak Dishub sudah membangun halte.

Sopir seperti dibohongi. Tidak ada sosialisasi dulu. Namun, Dishub bilang ada sosialisasi dan ini bentuk kebohongan publik.

BACA JUGA :  Pra TMMD ke-120 Diawali Dengan Renovasi Rutilahu Warga Desa Penambangan Balongbendo

Dia mengeluh, tanpa adanya BTS saja penumpang MPU sudah turun dratis. Apalagi, kata dia, trayeknya ditumpangi BTS. “Kalau mau bunuh kami, jangan pelan-pelan. Sekalian dicekik sampai mati,” teriak Trimantoro.

Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Nur Achmad Syaifudin yang hadir dalam pertemuan itu meminta agar Dishub jangan sampai meluncurkan Bus sebelum dinas memberikan kejelasan nasib sopir lin. Pasalnya, potensi konflik sangat tinggi bila BTS dipaksakan.

BACA JUGA :  Untuk Kemajuan Pertanian, Danramil 0816/05 Tulangan Bersama Babinsa Aktif dalam Rembuk Tani di Desa Binaan

Bahkan, Nur Achmad menilai jika pertemuan itu percuma kalau yang hadir bukan Kepala Dishub, Joko Santoso. Penjelasan Pak Edi (Edi Setiono, perwakilan dishub) tidak jelas dan tidak membuat para sopir puas. “Jadi ditunda saja pertemuannya,” ujar Achmad.

Akhirnya Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan dan perwakilan buruh sepakat jika pertemuan ditunda. “Nanti keputusannya seperti apa kita tunggu hasil pertemuan selanjutnya,” tandas Sullamul.(st-12)