SIDOARJO – Akhmad Taufan alias Lut, Heri Siswanto alias Sance dan M. Yusuf alias Kopyor dan semuanya merupakan warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, berhasil diamankan BNN Kabupaten Sidoarjo lantaran berupaya menggagalkan penyelundupan sabu seberat 5 Kg.
Menurut informasi yang dihimpun, penangkapan tiga tersangka itu merupakan hasil operasi rahasia yang dilakukan BNN Kabupaten Sidoarjo dan petugas gabungan sejak bulan Oktober 2017.
“Dalam penangkapan itu kami bekerja sama dengan Satgas Pam, Pomal, TNI AL, Bea dan Cukai Juanda Direktorat Penindakan dan Pengejaran serta tim Direktorat Narkotika BNN Pusat,” ucap AKBP Indra Brahmana, Kamis (1/3/2018).
Indra mengungkapkan, setelah mendapat informasi bahwa target buruannya berada di Medan, ia pun langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang saat itu menggunakan mobil toyota cayla.
Saat dilakukan pembuntutan, tersangka Taufan alias Lut, sempat turun di Pekanbaru Riau kemudian naik pesawat menuju Bandara Internasional Juanda. Tidak ingin kehilangan targetnya, pihaknya melakukan kerja sama dengan jajaran Bea Cukai Juanda dan Satgas Pam Juanda serta BNNK Surabaya dan BNNK Mojokerto.
“Kami takut buruan kami mengetahui kalau dibuntuti. Nah, sebelum memasuki area pelabuhan penyebrangan Bakauheni Kawasan lampung, kami langsung melakukan penggerebekan,” terangnya.
Saat penggerebekan itu, dua pelaku tidak bisa berkutik apa-apa. Petugas juga berhasil menemukan barang bukti sabu sebanyak 5 bungkus masing-masing seberat 1 kg yang dikemas dalam bungkusan teh china.
“Barang bukti itu kami temukan di kompartement khusus di bawah lantai mobil bagian bawah jok paling belakang dan ditumpukui beberapa sepatu dan sandal baru,” katanya.
Selain itu, pelaku juga menempatkan buah durian yang sudah terbuka di atas tumpukan tersebut. “Hal itu kami menduga untuk mengelabuhi petugas dan anjing pelacak,” katanya.
Sementara itu, tersangka lain atas nama Taufan alias Lut langsung diamankan oleh tim gabungan yang berada di keberangkatan Terminal 1 Bandara Juanda saat akan berangkat ke Bandung untuk kembali bertemu dengan rekannya.
“Keberhasilan operasi ini mutlak karena sinergitas antar kesatuan, tidak hanya di internal BNN tetapi juga sinergitas dengan instansi terkait. Ini membuktikan betapa jaringan sindikat tidak akan pernah menyerah mengedarkan Narkoba, baik melalui laut, udara maupun darat,” jelentrehnya. (alf)