SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Sosok Nur Ahmad Dimata Koleganya, Pemimpin Yang Berjiwa Besar

 

(SIDOARJOterkini) – Meninggalnya Nur Ahmad Syaifuddin Plt. Bupati Sidoarjo mengisahkan kenangan tersendiri dimata rekan-rekannya DPRD Sidoarjo.

Salah satu yang merasa sangat kehilangan adalah Abdillah Nasih, Ketua Fraksi sekaligus Sekretaris DPC PKB Sidoarjo.

Cak Nasih menuturkan, bahwa Nur Ahmad merupakan teman seperjuangannya, baik saat sama-sama di GP Ansor, NU maupun saat berkiprah di PKB.

“Cak Nur sosok yang santun, sangat bijaksana, semua kelompok merasa terayomi. Dan tidak pernah membeda-bedakan kelompok. Kami sangat kehilangan kader terbaik NU dan PKB,” Kata Abdillah Nasih sambil mengenang perjuangan yang sama-sama berasal dari waru. Minggu, 23 Agustus 2020.

BACA JUGA :  KASAD dan Ibu Ketua Umum Persit Rasakan Kelezatan Kopi Babinsa, Produk Unggulan dari Kodim 0816 Sidoarjo

Ketua Fraksi PKB itu menambahkan, pada saat rapat paripurna (19/08), pihaknya sempat berkomunikasi untuk mengadakan konsolidasi internal PKB dalam menghadapi Pilkada.

Pada waktu itu Cak Nasih mengatakan ‘Cak ayo kapan, kalau jenengan sudah enakan. Dalam minggu ini. Kita adakan konsolidasi semua pengurus partai’. Namun Tuhan berkehendak lain.

BACA JUGA :  Syukuri Kelulusan, Siswa Kelas XII SMA Al Muslim Lakukan “Sharing Session Inspiratif” kepada Adik Kelas

“Beliau luar biasa. Pejuang umat, pejuang partai. Sosok beliau tidak bisa bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ungkapnya. Sambil berpesan kalau ada salah dari cak nur mohon dimaafkan.

Hal serupa juga disampaikan, Ketua Fraksi Gerindra, Anang Siswandoko. Ia menilai Cak Nur merupakan sosok yang komunikatif dan mau menghargai perbedaan pendapat.

Semasa kepemimpinannya, Cak Nur juga sering mengajak teman-teman fraksi untuk rapat secara non formal, membicarakan tentang sidoarjo kedepan.

BACA JUGA :  Gelar Halal Bihalal, PMII Bahas Kemajuan dan Masa Depan Sidoarjo

“Jiwa pemimpin Cak Nur sangat hebat, beliau sangat menghormati pendapat orang. Meski kami kadang berbeda pendapat saat rapat. Tapi setelah selesai sudah kembali bersikap seperti biasa. itu yang saya kagumi dari sosok beliau,” kenangnya.

Anang mengaku, dengan meninggalnya Nur Ahmad Syaifuddin menyisakan duka mendalam. Sebab Cak Nur merupakan pemimpin yang berjiwa besar. Dan mampu merangkul semua golongan.

“Kami sangat kehilangan sosok pemimpin yang benar-benar baik di Sidoarjo,” pungkasnya.(pung/cles)