SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Peringati Bulan Bahasa, SMAMDA Sidoarjo Gelar Comedy Bahasa Jawa

SIDOARJO – Memperingati bulan bahasa sekaligus Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap pada tanggal 28 Oktober, Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah II (SMAMDA) Sidoarjo menggelar berbagai macam perlombaan di tempat auditorium SMAMDA II, Kamis (19/10/2017).

Perlombaan yang diikuti seluruh siswa SMAMDA itu antara lain membaca puisi dan menulis esai menggunakan bahasa indonesia, spwlling bee menggunakan bahasa inggris, insya’ menggunakan bahasa arab, stand up comedy (dagelan) menggunakan bahasa jawa, mading 3D menggunakan bahasa jepang. Selain itu, ada juga lomba kewirausahaan cipta pangan lokal dan kepustakaan perpustakaan kelas.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

Kepala sekolah SMAMDA II Sidoarjo Wigatiningsih mengatakan, memperingati bulan bahasa yang bertajuk “Bangkitkan Budaya Literasi” itu, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda.

“Kita ingat bahwa setiap 28 Oktober, bangsa ini memperingati hari Sumpah Pemuda yang salah satunya dulu adalah hasil dari inspirasi bahwa Pemuda Indonesia harus mempunyai alat pemersatu bangsa salah satunya adalah bahasa,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa setiap sekolah satuan pendidikan harus menumbuhkembangkan budi pekerti. Nah, yang dapat dipakai dalam menumbuhkembangkan budi pekerti itu, salah satunya yakni melalui Gerakan Literisasi Sekolah (GLS) yang dilakukan di non kurikuler.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

“Paling tidak siswa melakukan kegiatan literasi 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Di SMAMDA sendiri lebih mengintensifkan kegiatan literasi sekolah ini tidak hanya dengan membaca 15 menit. Tetapi harus memberikan kreativitas inovasi-inovasi sebagai pengembangan literasi di sekolah,” terangnya.

Pengembangan literisasi disekolah, lanjut Wigatingsih, yakni dengan menggelar kegiatan festival dengan kompetisi antar kelas. Karena SMAMDA sendiri memiliki lima bahasa yang menjadi ciri khas, maka semuanya dikompetisikan antar kelas.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

Dalam kesempatan itu, pihaknya sangat mengapresiasi keberhasilan Aisy Nadira (17) siswi kelas XII yang mampu menulis sebanyak tiga buku bahkan sampai diterbitkan. Tiga buku yang ditulisnya tersebut, semua tentang motivasi bertahan hidup meski memiliki banyak kekurangan.

“Awalnya saya diundang ke group khusus penulis. Disana, saya diberi tantangan satu bulan untuk menulis cerita tentang hujan. Hanya membutuhkan satu bulan, namun editing dan proses pembetulan itu membutuhkan waktu 1 tahun,” ucap Aisy Nadira.(alf)