SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Pemilik Panti Pijat Waru Dibunuh Karena Pelaku Ingin Kuasai Harta Korban

Rumah pemilik panti Pijat di Waru Insert Foto: Hesty dan Sainuddin pelaku Pembunuhan

(SIDOARJOterkini) – Kedua Pelaku pembunuhan Tien Kartini (67) pemilik panti pijat di Jalan Brigjend Katamso no. 170, Dusun Bandilan RT 17, RW 03, Desa Kedungrejo Kecamatan Waru setelah menjalani serangkaian pemeriksaan akhirnya terungkap motif dari pembunuhan tersebut yakni Pembantu Hesty dan suaminya Sainuddin ingin menguasai harta korban. Dan uang hasil kejahatan itu, rencananya akan dibuat pulang kampung ke Balikpapan.

Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi Putra menceritakan Pasutri Sainuddin dan Hesty itu sudah setahun indekost di rumah korban. Keduanya warga Balikpapan, Sainuddin bekerja sebagai sopir taksi, Sedang Hesty bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah korban.

“Kurang lebih sudah setahun, Pasutri itu indekost di rumah korban,” katanya, saat dihubungi awak media, Selasa 28 Juli 2020.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

Karena sudah lama tak pulang kampung untuk menjenguk anaknya di Balikpapan karena faktor biaya, Pasutri inipun bermaksud meminjam uang kepada majikannya (korban), empat hari sebelum korban meninggal dunia. Namun oleh korban hanya dijanjikan saja.

“Mungkin karena itulah niat jelek ingin mencuri uang dan perhiasan korban timbul,” ungkapnya.

Pada hari Kamis lalu (23/7), Hesty bersama Sainudin menyelinap ke kamar Korban sekitar pukul 10.00. Korban saat itu sedang tertidur. Ketika Hesty hendak mengambil dompet dan perhiasannya, korban Kartini terbangun. Sainuddin langsung membekap Kartini dengan selimut. Korban pun meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Hesti spontan mengambil gunting yang tak jauh dari lokasi.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

“Gunting awalnya digunakan untuk mengancam korban, supaya diam. Tapi korban terus meronta-ronta dan berteriak-teriak,” terangnya.

Karena panik Sainuddin akhirnya menusukkan benda itu ke pinggang. Kena tusukan pertama, korban tak malah diam, tapi korban terus meronta. Karena korban tak mau diam, akhirnya Sainuddin menusukkan gunting dengan membabi-buta hingga korban tak bergerak.

“Pelaku tak ingat, berapa kali menusuk korban,” ungkapnya.

Setelah korban dipastikan tak bergerak, Sainudin lantas meninggalkan korban menuju dapur, untuk mencuci tangan dan gunting yang berlumuran darah.
Sedangkan Hesty mengambil perhiasan emas, uang dan dua ATM.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

Usai mendapatkan yang diinginkan pasutri tersebut kembali ke kamar kostnya. Sebelum melarikan diri, pasutri itu sempat mengembalikan mobil taksi ke garasi dan pamit pulang kampung. Sementara itu Hesti mencari mobil travel untuk kabur ke Bali. Malamnya, pasutri itu naik travel yang berkantor di Desa Semambung, Gedangan, dengan tujuan Bali. Tapi mereka tidak sempat membawa barang di kamarnya.

Sebelum tertangkap Unit Reskrim Polsek Waru dan Unit Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo, di pulau Dewata. Pasutri itu sempat mengambil uang 60 juta rupiah dari ATM korban untuk hura-hura di Bali. Dan Sebelum kabur ke Balikpapan, pasutri tersebut berhasil ditangkap. (cles)