(SIDOARJOterkini)- Gelar calon Kades Tanggul, Kecamatan Wonoayu nomer urut 4 Syaiful Akhmadi yang terpampang di beberapa titik ditutup lakban hitam. Hal ini setelah, Panitia Pilkades Tanggul menegur karena diduga gelar itu palsu.
Syaiful Ahkmadi ketika mendaftar sebagai Bakal Calon Kades menggunakan ijasah SMA. Namun saat memasang banner gambar fotonya, namanya dipasang gelar sarjana S.IP.
“Ketika mendaftar bakal calon kades, calon nomor 4 itu menggunakan ijazah SMA. Tapi ketika masa kampanye memasang gambar foto dan nama-nya, tiba-tiba ditambahi gelar sarjana S.IP. Dasarnya apa dia memasang sarjananya itu,” ujar salah satu warga Tanggul, Rabu (14/3/2018).
Menurut warga Dusun Daringin Tanggul Kidul itu, calon nomor 4 itu takut kalah. Apapun dilakukan, salah satunya dengan memasang gelar yang diduga palsu.
Kritikan serupa juga disampaikan warga Tanggul lainnya. Dia menanyakan kenapa waktu daftar Syaiful Ahkmadi tidak memakai ijasah sarjananya. Namun ketika memasang banner gambar foto dan namanya diberi gelar sarjana. “Hal ini jelas melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Panitia Pilkades harus bertindak tegas,” pintanya.
Saat ini gelar sarjana S.IP yang dipasang di banner calon nomor 4 sudah dihapus dengan ditempeli lakban warna hitam. “Saya ucapkan terima kasih kami beri apresiasi yang bagus buat panitia pilkades. Panitia bekerja tegas sudah menegur calon nomor 4 yang melanggar. Panitia Pilkades harus menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” tandas warga tersebut.
Menindaklanjuti protes warga itu, Ketua Panitia Pilkades Tanggul, M Tarmin, S.Pd bersama panitia lain sudah melakukan rapat untuk menindak tegas pelanggaran yang dilakukan oleh calon nomor 4. Akhirnya, calon nomor 4 sudah melakukan penutupan gelar sarjana S.IP dengan lakban warna hitam yang terlanjur dipasang diseluruh penjuru Desa Tanggul. (ist/st-12)