SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

KBK Calisline SMP 4 Sidoarjo Masuk 20 Besar Lomba KBK Tingkat Jatim

 

(SIDOARJOterkini) – Sebanyak 151 Kelompok Budaya Kinerja (KBK) dari 38  Kab/Kota mengikuti lomba tingkat provinsi Jawa Timur.  Penilaian juri di mulai saat seluruh KBK mengirim Risalah Budaya Kinerja, dari 151 risalah terseleksi ke tahap visitasi ini  menjadi 20 KBK. Kemudian tim dewan juri diseleksi.

Dari hasil seleksi yang dilakukan tim dewan juri, sebanyak 20 KBK mendapat nilai tertinggi dan masuk dalam Top 20 Nominator KBK Tingkat Propinsi Jawa Timur, salah satunya adalah KBK Calisline milik SMPN 4 Sidoarjo.

Tim dewan juri Kompetisi Budaya Kinerja (SIYAKIN)  yang dipimpin oleh Dwi Suyantono selaku Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Propinsi Jawa Timur mengunjungi SMPN 4 Sidoarjo untuk melihat langsung KBK Calisline, Selasa (2/10/9).

“Keberlanjutan dari program Calisline ini adalah tidak hanya peserta didik saja yang diwajibkan menulis namun pendidik juga diwajibkan menulis, dan kepala sekolah akan menjadi korektor,” ujar Dwi Suyantono usai meninjau keberadaan KBK Calisline di SMP 4 Sidoarjo,  Selasa (2/10/2018).

BACA JUGA :  Gelar Halal Bihalal, PMII Bahas Kemajuan dan Masa Depan Sidoarjo

Ditambahkan Dwi, Tingkat keberhasilan dari website KBK itu apabila semakin banyak anak yang menulis karya secara online. Adapun proses penilaian dilakukan secara terbuka dan obyektif, dan keaktifan siswa dalam menulis di website Calisline menjadi salah satu yang masuk penilaian juri. Disamping itu keaktifan literasi siswa, para guru juga tidak luput dari penilaian dewa juri.

“Tingkat keberhasilan dari website KBK, semakin banyak anak yang menulis karya secara online makan itu di katakan berhasil. Keberlanjutan dari program Calisline ini adalah tidak hanya peserta didik saja yg diwajibkan menulis, namun si pendidik juga diwajibkan menulis dan dikoreksi oleh kepala sekolah”, ujar Dwi Suyantono.

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, proses penilaian dilakukan secara terbuka dan obyektif, salah satu yang masuk dalam penilaian adalah keaktifan siswa dalam menulis yang dimuat di website Calisline, disamping keaktifan literasi siswa, para guru juga tidak luput dari penilaian dewa juri.

BACA JUGA :  Dukung Hilirisasi Energi, PGN Suplai Gas Bumi 9.49 BBTUD ke PT Freeport Indonesia

“Penilaian dari SiYakin untuk KBK Calisline adalah kekompakan tim dalam menganalisis masalah, mencari alternatif pemecahannya dan akhirnya tercipta solusi kreatif,”ungkapnya.

Lebih lanjut Dwi Suyantono menekankan, pendidik harus bisa menjadi tauladan langsung bagi para siswa.

“Kalau guru menyuruh siswanya agar gemar membaca ya gurunya harusnya memberi teladan, begitu juga saat diminta membuat karya tulis maka guru harusnya lebih dulu memilik karya tulis”, terangnya.

Ketua KBK Calisline Gufron,  KBK Calisline merupakan  kepanjangan dari Baca Tulis Online (Calisline), pemberian nama Calisline agar para siswa selalu ingat saat membuat karya tulis langsung bisa di upload di website Calisline.

“Ada empat visi yang dimiliki Calisline, taqwa,prestasi, akhlaqul karimah dan berbudaya lingkungan diantaranya pendidikan literasi, dan ber motto “Gerakan Anak Untuk Literasi” di singkat Gaul”, Ujar Gufron saat mendampingi tim juri SIYAKIN.

BACA JUGA :  KASAD dan Ibu Ketua Umum Persit Rasakan Kelezatan Kopi Babinsa, Produk Unggulan dari Kodim 0816 Sidoarjo

Sementara itu Asisten Administrasi Pemerintahan yang mewakili Bupati Sidoarjo Kissowo Sidi mengatakan, pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mengirim 4 KBK yang sudah diseleksi ditingkat kabupaten. Keempat KBK itu adalah KBK SMPN Negeri 1 Sidoarjo, KBK Si Pitik dari Kecamatan Buduran, KBK Si Cantik dari Kecamatan Krian dan KBK Calisline dari SMPN 4 Sidoarjo.

Meski hanya KBK Calisline yang  masuk top 20 nominator, Kissowo Sidi bersyukur karena ada yang mewakili Sidoarjo.

“Alhamdulillah salah satu dari empat KBK yang kita ikutkan kompetisi masuk 20 nominator, saya minta tim KBK Calisline bisa lebih meningkatkan lagi pendidikan literasi, memberikan motivasi dan semangat pada para sisiwa untuk lebih produktif lagi dalam menulis, dan yang tidak kalah penting adalah membudayakan gemar membaca dan menulis”, tandasnya (cles)