SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Hukum & Kriminal Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Diduga Membuang Limbah di Avour Semampir, DPRD Panggil Pabrik Kulit Rachbini Leather Sedati

 

(SIDOARJOterkini) – Komisi A dan C DPRD Sidoarjo memanggil perwakilan PT. Rachbini Leather terkait dugaan pembuangan limbah pada Avour Semampir yang menyebabkan bau menyengat dan airnya pekat hitam

Selain dari PT. Rachbini Leather hadir juga Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Camat Sedati, Kelurahan Sedati Gede, Sedati Agung dan Pabean dan perwakilan masyarakat setempat

Dalam pertemuan tersebut, dijelaskan bahwa PT. Rachbini Leather diduga telah membuang limbah melalui saluran pipa yang dialirkan ke Avour Semampir

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Terapkan Layanan One Stop Service untuk CJH 2024

“Saya meminta saluran pipa pembuangan limbah untuk ditutup sementara, karena saluran tersebut belum memiliki ijin,” Kata Subandi Ketua Komisi A saat ditemui di Ruang Rapat DPRD Sidoarjo, Rabu 11 maret 2020

Suyarno Komisi C meminta hasil akhir dari limbah sebelum dibuang ke Avour Semampir, karena hasil limbah yang dibuang itu belum dikelola secara benar. Sementara dari kemarin PT. Rachbini Leather selalu mengelak bahwa limba tersebut bukan dari pabriknya

“Harus bisa menunjukan hasil lab akhir dari limbah tersebut. Saya juga meminta DLHK benar-benar melakukan pengawasan yang melekat, jangan sembrono,”tegas Suyarno

BACA JUGA :  Geger, Warga Dungus Sukodono Temukan Sapi Limosin Tak Bertuan
Adhy Samsetyo Djoko Lelono Legal Eksekutif PT. Rachbini Leather

Sementara Adhy Samsetyo Djoko Lelono yang mengaku sebagai Legal Eksekutif PT. Rachbini Leather mengatakan bahwa yang membuang limbah ke Avour itu bukan hanya dari PT. Rachbini Leather, dan juga sejak januari 2020 tidak pernah memproduksi bahan mentah, hanya memproduksi bahan setengah jadi.

“Yang membuang bukan hanya dari PT. Rachbini,” kilah Adhy Samsetyo yang juga tercatat sebagai sekretaris Komisi B DPRD Sidoarjo

BACA JUGA :  Tingkatkan Ketahanan Pangan, Koramil 0816/05 Tulangan Akan Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Tanam Jagung

Untuk mengetahui secara pasti dari limbah tersebut DLHK sudah mengambil sampel untuk di Uji di Laboratorium, karena memang pencemaran ini sudah yang ketiga kalinya

“Kira-kira hasilnya nanti satu minggu lagi,”jelas Sigit Setyawan Kepala DLHK Sidoarjo.

Sementara perwakilan masyarakat mengeluhkan dengan adanya limbah tersebut produksi padinya menurun, dari yang sebelumnya 10 ton perhektar, sekarang menjadi 7 ton. Selain itu air limbahnya juga membuat gatal-gatal dan bau menyengat. (pung/cles)