SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Hukum & Kriminal Indeks Pendidikan & Kesehatan

Babinsa Koramil 0816/13 Wonoayu Pantau Festival Anak Sawah di Kampung Lali Gadget Pagerngumbuk

 

(SIDOARJOterkini) – Babinsa Koramil 0816/13 Wonoayu melaksanakan pemantauan kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang di Kampung Lali Gadget dalam rangka Festival Anak Sawah di dusun Bendet Desa Pagerngumbuk Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Minggu, 3 Juli 2022.

Kegiatan yang dihadiri Sekretaris Desa Pagerngumbuk, Babinsa Pagerngumbuk, Kepala Sekolah Dasar se Kecamatan Wonoayu, Warga Dusun Bendet Pagerngumbuk dan diikuti 91 anak dari berbagai Sekolah Dasar di Kecamatan Wonoayu, memperkenalkan berbagai jenis permainan tradisional seperti Egrang, Bakia, Congklak, Klompen tali, Orang-orangan sawah dan lainnya kepada anak.

BACA JUGA :  Salip Kiri, Pemotor Tewas Terlindas Truk Mixer di Jalan Ponokawan Krian

Pada kesempatan tersebut para mahasiswa Unmuh Malang di Kampung Lali Gadget mengajak anak-anak bermain jerami untuk membuat orang-orangan sawah serta melatih ketangkasan dan kekompakan melalui permainan tradisional, agar anak-anak generasi penerus memiliki kegembiraan yang luar biasa sehingga dapat menciptakan masa depan dari desa untuk Indonesia.

Keceriaan terlihat jelas dari wajah polos bocah-bocah saat bermain. Di sisi lain, anak-anak juga sangat bersemangat bermain mandi lumpur di arena permainan lumpur di sawah. Anak-anak bisa bermain sesuka hati untuk mandi lumpur tanpa dimarahi orang tua mereka. Gelak tawa semakin kencang saat ada salah satu anak asyik bermain dan bercanda dengan teman-teman lainnya.

BACA JUGA :  Dukung Hilirisasi Energi, PGN Suplai Gas Bumi 9.49 BBTUD ke PT Freeport Indonesia

Babinsa Koramil 0816/13 Wonoayu Sertu Suriadi mengatakan, Kampung Lali Gadget dibentuk untuk menjawab keresahan para orang tua terhadap putra putrinya yang kecanduan bermain gadget.

BACA JUGA :  Keren! Siswa SMP Al Muslim Kembali Mengukir Prestasi dalam Kancah Internasional

“Kalau anak sudah kecanduan bermain gadget maka kepekaan sosial dan terhadap lingkungannya perlahan akan hilang,”ungkapnya.

Untuk itu lanjutnya, di kampung lali gadget, anak-anak dibiarkan bebas bermain dengan alam agar tumbuh jiwa peduli terhadap sesamanya dan lingkungan sekitar.

“Keceriaan asli seorang anak sangat terlihat kala bermain lepas dengan permainan-permainan yang mendidik dan menyatu dengan alam sekitar, bukan saat bermain dengan gadget yang tentu dampaknya sangat besar terhadap pribadi dan kejiwaan anak ,”tandasnya.(cles)