
(SIDOARJOterkini) -Kecewa dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga BBM, mahasiswa terus menggelar aksi penolakan. Salah satunya yang digelar puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Komisariat Al-Khoziny, Kamis (20/11/2014).
Mereka melakukan aksi penolakan kenaikan bahan bakar minya (BBM) di depan gedung DPRD Sidoarjo Jalan Sultan Agung Sidoarjo. Dalam aksinya, selain membawa spanduk dan poster tuntutan, mahasiswa juga berorasi mengecam kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang menaikkan harga BBM ditengah harga minyak dunia menurun.
Kebijakan Jokowi-JK itu berbanding terbalik karena banyak negara-negara tetangga Indonesia berlomba-lomba menurunkan harga BBM. “Kenapa Jokowi yang baru memimpin dua bulan, membuat kebijakan menaikkan harga BBM. Acuannya apa ini mensejahterahkan rakyat. Malah ini justru mensengsarakan rakyat,” teriak Arizky korlap aksi.
Dia menadaskan, masih banyak cara untuk menstabilkan kondisi negara. Kenapa kebijakan yang keluar, menaikkan harga BBM. Kenaikan BBM ini pasti memicu kesengsaraan rakyat.
Aris menambahkan, kenaikan BBM ini dilatar belakangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam hal ini mafia minyak dan gas. “Mana janji Jokowi yang akan memberantas para mafia migas pada masa kampanye dulu. Buktikan janji itu, jangan mengingkari rakyat,” pungkas Aris.
Dalam aksi ini yang mendapatkan pengamanan aparat Polres Sidoarjo itu, para demonstran akan berusaha menurunkan bendera depan gedung DPRD. Namun upaya itu urung dilakukan karena perwakilan anggota dewan menemui mereka. (st-kaji dar)