SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Daftar Sekolah tak Diterima, Warga Sidokepung Demo SMPN 2 Buduran

Warga Sidokepung saat mendatangi SMPN 2 Buduran, gara-gara pihak sekolah melanggar kesepakatan terkait siswa setempat

(BUDURANterkini) – Puluhan warga gogol Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran Sidoarjo, gelar unjuk rasa di depan gedung SMPN 2 Buduran dikawasan Desa Sidokepung Jl Mlaten, Buduran, Sidoarjo, Selasa (11/07/2017).

Menurut pantauan dilokasi, puluhan warga berbondong-bondong menggeruduk SMPN 2 Buduran dengan membentangkan poster sebagai rasa kekecewaan warga terhadap pihak sekolah, karena melanggar kesepakatan. Puluhan petugas kepolisian juga berjaga-jaga di pintu gerbang sekolah, untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.

BACA JUGA :  90 PPK dilantik Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Kantor Sekretariat

“Kesepakatan sebelum didirikan sekolah ini, warga meminta untuk memprioritaskan anak-anaknya bisa diterima di sekolah ini. Tapi kenyataannya, pihak sekolah melanggar kesepakatan itu,” ucap Suki (57), warga sekitar.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga meminta agar pihak sekolah bisa menerima 13 warga sekitar untuk masuk di SMPN 2 Buduran. “Saya dengar siswa disini ada kurang lebih 600 siswa. Tapi kenapa tidak bisa memasukkan 13 anak dari warga sidokepung sendiri,” katanya.

BACA JUGA :  Sat Samapta Polresta Sidoarjo Patroli Kamtibmas Sambil Berbagi

Ia mengungkapkan, tanah yang didirikan sekolah ini dulunya adalah tanah gogol milik warga. Karena permintaan desa dalam musyawarah agar tanah tersebut dijual untuk dijadikan gedung sekolah, maka warga menyetujui demi kelangsungan pendidikan di daerah itu.

“Tanah ini dijual dengan harga yang sangat murah. Tapi kami fikir tidak masalah, karena demi kelangsungan pendidikan anak cucu kami bisa sekolah disini,” terangnya.

BACA JUGA :  Pemotor Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Simoangin-angin Wonoayu

Saat berita ini ditulis, pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi. Sedangkan diluar, warga mengancam akan menyegel pintu SMPN 2 Buduran apabila pihak sekolah tidak segera mengambil kebijakan. “Kami berharap pihak sekolah bisa menerima 13 anak-anak kami supaya masuk di SMPN 2 Buduran ini,” harapnya.(alf)