(SIDOARJOterkini) – Seorang pria nyaris dikeroyok warga setelah kedapatan minta jatah lahan parkir yang ada di depan Cafe Kopi Brik jalan Letjen Suprapto Dusun Doyong Desa Kepuhkiriman, Waru.
Adalah Yoshep D.A. Batoek, 39, warga Jl KH Mas Mansur no 63 RT 16 RW 09 Kebun Melati Tanah Abang Jakarta Pusat yang tinggal di Desa Tropodo Waru tersebut mendatangi cafe Brik dalam keadaan mabuk untuk meminta lahan parkir.
Disampaikan Harun salah saktu saksi, saat itu Yoshep yang datang bertanya kepada Muh. Ali selaku tukang parkir motor di Kopi Brik untuk meminta lahan parkir, yang kemudian diarahkan ke Ketua RW setempat. Oleh Ketua RW 05 Roni Setiawan saat itu disampaikan lahan parkir tersebut sudah ada yang mengelola, yaitu dari Karang Taruna Dusun Doyong Desa Kepuh Kiriman. Namun, korban tetap ngotot meminta lahan parkir untuk shif pagi. Namun kembali dijawab oleh Roni, jika lokasi tersebut masuk kawasan wilayah Desa Kepuhkiriman.
“Kalau dia kan alamatnya di Tropodo, maka sama pak RW diarahkan ke Tropodo,” kata Harun.
Namun Yoseph terus ngotot dan membuat Roni berencana untuk menelepon polisi. Sontak korban kaget bahkan hendak merampas HP milik Roni. Namun Roni mengatakan jika dirinya hanya ingin ngopi. HP dikembalikan dan Roni akhirnya dapat menelepon polisi.
Kapolsek Waru Kompol Anwar Sudjito menuturkan, jika korban akhirnya pergi dari lokasi dan meminta bantuan tiga orang temannya. Di mana korban tetap meminta jatah lahan parkir sembari memegang baju petugas parkir. Sementara tiga teman yang lain berencana merusak motor pengunjung Kopi Brik.
“Karena ada niatan untuk merusak motor, maka pengunjung cafe kopi brik spontan berteriak keras,” ujarnya,Selasa 16 Juni 2020.
Mendengar teriakan pengunjung membuat korban dan tiga temannya melarikan diri. Korban akhirnya terjatuh dan terluka pada bagian telinga kanannya. Saat pengunjung berteriak, rupanya juga bersamaan dengan kedatangan petugas.
“Makanya korban kabur sampai terjatuh,” paparnya.
Petugas yang datang di lokasi langsung mencatat saksi-saksi. Selain itu, korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk membuat Vesum Et Repertum.
“Saat ini masih proses penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya. (cles)