SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Diduga Banyak Kecurangan, Pelantikan Perangkat Desa Singogalih Didemo


(TARIKterkini) – Jelang pelantikan perangkat Desa, ratusan warga Desa Singogalih Kecamatan Tarik, Sidoarjo melakukan aksi protes di depan balai desa setempat, Selasa (06/06/2017). Hal itu menyusul karena banyaknya dugaan kecurangan saat proses perekrutan.

Kordinator aksi, Harum Sutejo mengatakan, proses perekrutan perangkat, selama ini banyak mengalami masalah. Selain terindikasi pesanan juga ada temuan ijazah palsu yang dipakai mendaftar. “Salah satunya ijazah palsu yang digunakan mendaftar. Setelah ada protes maraton, akhirnya yang bersangkutan mengundurkan diri,” katanya.

BACA JUGA :  Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Bersama Warga Bersihkan Masjid Jami' Baitur Ridlwan Penambangan

Selain itu, lanjut Harum, adanya calon perangkat yang diduga merupakan calon pesanan. Hal ini terindikasi adanya jual beli jabatan dan panitia melakukan KKN yang terkesan menganakemaskan salah satu calon.

“Lagi-lagi panitia tidak bisa bertindak tegas dengan ketimpangan – ketimpangan yang terjadi dalam perekrutan perangkat desa ini. Untuk itu pelantikan ini harus dibatalkan,” papar Harum.

BACA JUGA :  Peduli Kawasan Pesisir, Satpolairud Polresta Sidoarjo Bersihkan Sampah Bersama Warga

Slamet (40) salah satu warga setempat mengungkapkan, salah satu calon yang terpilih tersebut merupakan anak dari mantan sekdes yang saat ini berdinas di kecamatan. Yang bersangkutan sebelumnya tinggal di Makasar ikut suaminya.

Dia mendaftar lima hari sebelum penutupan. Dan saat warga menanyakan ke panitia berkas yang bersangkutan tidak ada. Saat warga mendatangi panitia, panitia menegaskan kalau anaknya Bu carik itu belum mendaftar.

BACA JUGA :  Anggota Satgas TMMD dan Warga Laksanakan Ibadah Shalat Jum'at di Masjid Jami' Baitur Ridlwan Desa Penambangan

“Dan ada dugaan yang menguruskan berkasnya adalah Kades Syamsi dan dinyatakan lulus menggantikan ibunya,” ungkap Slamet.

Masih kata Slamet, warga semua tahu kalau proses penjaringan perangkat ini sarat dengan KKN dan ini cacat. “Kita itu ingin proses berlangsung transparan dan tidak ada rekayasa,” harapnya.(alf)