(SIDOARJOterkini) – Kabupaten Sidoarjo bukan hanya dikenal dengan kota UMKM, ada berbagai macam jenis usaha yang dikelola oleh masyarakat, salah satunya adalah Batik.
Di Sidoarjo para pengrajin batik tersebar di berbagai wilayah, salah satunya kampung batik Jetis di Kecamatan Sidoarjo, Batik burung merak milik Abu Bakar yang terletak di Desa Ngares Rejo Sukodono dan juga batik di daerah Tulangan serta juga batik desa Kedungcangkring kecamatan Jabon.
Batik sebagai salah satu warisan leluhur bangsa Indonesia harus tetap dilestarikan. Maka dari itu di butuhkan kerjasama semua pihak, khususnya dari pemerintah daerah agar para pengrajin ini tetap eksis.
“Batik dari Sidoarjo ternyata kualitasnya sangat baik, makanya ini perlu didorong supaya dapat diminati oleh masyarakat sidoarjo,”Kata Bambang Haryo Soekartono (BHS) Bakal Calon Bupati Sidoarjo saat mengunjungi Tempat Batik Tulis Abu Bakar di Desa Ngares Rejo Sukodono Sidoarjo, Sabtu 18 April 2020.
Untuk membuat rasa cinta kepada batik dan mencetak generasi baru pengrajin batik, BHS akan memasukan pelajaran membatik ke kurikulum pendidikan. Selain itu ia juga akan mewajibkan para Aparat Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan batik.
“ASN nanti setiap Jumat wajib menggunakan batik asli sidoarjo. Dan juga para karyawan perusahaan harus menggunakan batik. Tidak harus yang mahal. Cukup yang 100 ribuan. Maka semua pengrajin akan sejahtera,”ungkapnya.
Sementara Warih Andono Ketua DPRD Sidoarjo menyambut baik gagasan BHS, menurutnya DPRD Sidoarjo tentu akan mensupport dengan membuat peraturan daerah (perda) yang fokus mengatur penggunaan batik di Kabupaten Sidoarjo.
“Kalau sudah ada aturan yang jelas maka masyarakat atau ASN akan menjadi budaya dalam mengunakan batik asli sidoarjo, dan juga dapat meningkatkan pendapatan para pengrajin batik,”terangnya.(pung/cles)