SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Asah Kemampuan Dakwah, Santri Ponpes Ahlus Shofa Wal Wafa Belajar Jurnalistik

(WONOAYUterkini)- Bulan puasa bukan hanya memperdalam ilmu agama, namun santri juga belajar jurnalistik. Demikian yang dilakukan
Sekitar 43 santri di Pondok Pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kamis (1/6/2017).

Santri begitu antusias mengikuti Workshop Jurnalistik, yang disampaikan oleh pembicara, Wakil Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Suprayogi. Mereka ingin mengetahui lebih dalam ilmu jurnalistik.

Dihadapan santri, Ahmad, begitu sapaan Ahmad Suprayogi, menyebutkan, seorang jurnalis harus paham 5W 1H (what, where, when, who, why, how). “Untuk menjadi jurnalis hebat, kuncinya sering latihan baik wawancara maupun menulis,” ujarnya.

BACA JUGA :  90 PPK dilantik Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Kantor Sekretariat

Wartawan Harian Bhirawa ini menegaskan seorang jurnalis jangan menuangkan ego penulisnya. Dan yang terpenting lagi, pembaca mengerti apa yang kita sampaikan. “Dengan tulisan bisa juga sebagai media dakwah,” katanya.

Ghufron, 52, peserta asal Tulangan mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat. “Saya jadi tahu tata cara menulis yang baik dan benar. Dari hasil workshop ini saya jadi tahu kalau selama ini tulisan saya banyak yang salah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Harapan Plt. Bupati Sidoarjo Target Job Matching Menekan angka Pengangguran

Senada juga disampaikan salah satu santri, Novi Aryani. Menurut wanita yang juga reporter majalah milik pesantren ini, dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan bagi jurnalis baru. “Dan banyak ilmu yang tidak saya ketahui sebelumnya dari workshop ini,” tuturnya.


Sedangkan Pengasuh Pesantren Ahlus Shofa Wal Wafa, KH Mohammad Nizam mengaku sangat senang dengan adanya workshop jurnalistik ini. Ia yang juga memiliki dua majalah ini berharap agar santrinya terus mengasah kemampuan jurnalistiknya.

BACA JUGA :  Tubuh Pemotor Hancur Terlindas Truk Trailer di Jalan Wonokupang Balongbendo

Kyai yang akrab disapa Gus Nizam ini menambahkan, dari dulu dia sangat senang dengan jurnalistik. Karena dakwah bil qolam itu bisa sampai kemana-mana dibanding dakwah bil lisan.

Gus Nizam menambahkan, sebenarnya santri-santri itu memiliki wawasan yang luar biasa. Hanya saja mereka lemah dalam jurnalistik.

Dengan kegiatan ini, lanjut Gus Nizam, pihaknya berharap para santri giat belajar agar bisa nantinya melakukan dakwah dengan tulisan. (st-12)