SIDOARJO- Angka perceraian di Provinsi Jawa Timur diatas rata-rata Nasional. Namun, perceraian itu justru menjadikan bahagia.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengaku kaget dengan tingginya angka perceraian di Jatim. “Saya juga kaget, cerai, namun kok buat bahagia,” ujarnya saat memberikan materi Workshop Acara layanan lembaga Konsultasi keluarga Maslahah yang diselenggarakan PW Muslimat NU Jatim di Lantai 3 Gedung Darun Naim RSI Siti Hajar, Jalan Raden Fatah Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2017).
Menurut Khofifah, persoalan cerai di Jatim menduduki indeks tertinggi nasional, namun justru bahagia itu berdasar dari data Tahun 2016. “Pertama Jatim, lalu Jabar dan Jawa Tengah,” ujarnya lagi.
Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan itu mengungkapkan tingginya perceraian itu diantaranya terdapat beberapa faktor diantaranya yang tertinggi karena sudah tidak harmonis, tidak tanggung jawab, faktor ekonomi dan gangguan pihak ketiga (perselingkuhan).
Khofifah mengaku pihaknya mengajak Muslimat untuk mencari solusi dari berbagai hal yang memang kita harus bergandengan tangan. Harapannya, agar semua persoalan rumah tangga tidak selalu berujung perceraian ke Pengadilan Agama (PA). “Marilah kita lihat dampak dari perceraian yang berujung kepada anak menjadi broken home dan berdampak pada persoalan baru,” pungkasnya. (st-12)