SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Indeks Politik & Pemerintahan

37 Perkumpulan Aliran Kepercayaan Di Sidoarjo Ikuti Dialog Kebangsaan

(SIDOARJOterkini) – Sebuah acara yang digagas Kejaksaan Negeri Sidoarjo  dalam upaya untuk mempererat persatuan dan kebhinekaan digelar di Aula Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Rabu (20/3/2019).

Acara yang merupakan Program Bakor Pakem (Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan) Kejari Sidoarjo ini bertajuk Dialog Kebangsaan   “Merawat Kebhinekaan dan Merajut Persaudaraan” diikuti puluhan penganut aliran kepercayaan dari 37 perkumpulan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

BACA JUGA :  Susun Naskah Akademik RUU TSP, Kemenkumham Jatim dan Ditjen AHU Survei Narapidana Asing Lapas Surabaya

Disampaikan Pengasuh Paguyuban Olah Roso Sejati Samsul Huda, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya pertemuan yang digelar ini karena bisa menyatukan lintas aliran kepercayaan dan keagamaan.

“Kita sangatlah perlu untuk merajut kebhinekaan sebagai bagian dari upaya untuk merawat apa yang dilakukan para pendahulu negeri ini sehingga bisa mewujudkan kemerdekaan,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Peringati Hari Buku Nasional, Siswa SMA Al Muslim Berbagi Buku Karya Siswa dan Guru di Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo

Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo Budi Handaka mengatakan, dengan menggelar pertemuan ini pihaknya menginginkan Sidoarjo itu bisa berwawasan kebangsaan dengan saling merekatkan diri secara sadar dalam suatu Bhinneka Tunggal Ika.

“Kita berkumpul disini ini atas ijin dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, “tutur Budi.

Ditambahkan Budi, pertemuan ini secara umum dimaksudkan untuk membuat damai Sidoarjo. Apalagi mendekati Pemilu, artinya kalau masyarakatnya damai secara otomatis pemilu yang akan digelar nanti akan berjalan dengan damai pula.

BACA JUGA :  Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Berikan Tali Asih untuk Membantu Warga Desa Penambangan

“Disamping itu pertemuan ini dimaksudkan untuk merajut masyarakat Sidoarjo agar saling menghargai dan menghormati tanpa melihat etnis, agama, budaya dan kepercayaan yang dianutnya, “tandasnya. (cles)