SIDOARJO- Kabupaten Sidoarjo merupakan kawasan rentan bencana angin puting beliung. Tercatat tahun 2017 ini saja sudah terjadi dua kali bencana angin puting beliung yang menyebabkan ribuan rumah rusak.
Bencana angin puting beliung awal tahun lalu menyapu di wilayah Kecamatan Krian. Ratusan rumah warga di beberapa desa rusak berat, sedang dan ringan.
Anggota Komisi D Bangun Winarso, tahun ini untuk Dana tak terduga sebesar Rp 10 miliar. Sudah digunakan untuk penanganan bencana sekitar Rp 6 miliar. ” Saat Perubahan APBD 2017, dana itu tinggal Rp 4 miliar,” tandasnya.
Untuk tahun 2018, lanjut Bangun, dana tak terduga di KUA-PPAS sebesar Rp 30 miliar. Pihaknya berharap agar dana tak terduga ditambah.
Hal ini melihat fenomena alam yang terjadi beberapa tahun terakhir. Selain banjir dan angin puting beliung, juga ada kebakaran dan bencana lainnya.
Dana tak terduga itu, lanjut Bangun, bisa digunakan sewaktu-waktu. Seperti jika ada sekolah rusak akibat bencana alam bisa segera diperbaiki. “Tidak harus menunggu dianggarkan dulu. Kalau ada sekolah rusak karena bencana bisa langsung diperbaiki dengan dana tak terduga,” jelas politisi PAN tersebut.
Demikian pula jika ada korban bencana banjir, bisa langsung diberi bantuan. “Seperti saat ada bencana angin puting beliung di Terungkulon, Krian, bisa dibantu dengan dana tak terduga,” tandasnya.
Mau tidak mau Pemkab Sidoarjo harus mengucurkan bantuan bencana mulai Rp 5 juta untuk rusak ringan, Rp 10 juta untuk kerusakan sedang dan Rp 25 juta untuk rusak berat. “Bencana itu kan tidak terduga kapan datangnya. Jadi seharusnya sudah disiapkan anggaran untuk bencana,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Juana Sari.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, belajar dari bencana yang terjadi selama tahun ini. Selain bencana angin puting beliung atau yang jamak disebut angin lesus, Kabupaten Sidoarjo juga langganan banjir.
Juana Sari menilai, selain anggaran untuk kesiapan bantuan bencana yang ditambah, untuk peralatan tanggap bencana juga harus dipenuhi. “Kami kira peralatan untuk keperluan tanggap bencana juga harus dipenuhi,” tandasnya lagi. (st-12/adv)