SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Warga Sidoarjo Kecam Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan


(SIDOARJOterkini)- Penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan terus menuai kecaman. Termasuk warga Sidoarjo mengecam tragedi yang menimpa penyidij senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Warga Sidoarjo yang tergabung di Aliansi Rakyat Sidoarjo Anti Korupsi (ARSAK) yang melakukan orasi serta aksi teaterikal di Monumen Jayandaru Alun-Alun sidoarjo, Rabu (12/4/2017) malam. Mereka menunjukkan dukungannya terhadap Novel Baswedan.

Zen Haq, selaku koordinator ARSAK mengatakan, aksi ini merupakan bentuk kecaman terhadap penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. Sedangkan ARSAK merupakan gabungan organisasi mahasiswa, sosial, hingga keagamaan.

BACA JUGA :  Gelar Halalbihalal dengan Insan Pers, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Kenalkan Produk Ramah Lingkungan

Diantara elemen masyarakat ARSAK adalah PMII, Lesbumi NU Sidoarjo, GKI Sidoarjo, Pemuda Katolik Sidoarjo, dan lainnya. “Kami satu suara mengutuk tragedi penyiraman air keras itu dan meminta polisi untuk menangkap pelakunya,” tandas Zen.

Zen Hak menambahkan, tindakan biadab tersebut merupakan upaya oknum koruptor untuk melemahkan sekaligus meneror kinerja KPK yang saat ini tengah fokus membongkar skandal kasus korupsi e-KTP.
Adanya aksi teror itu diharapkan tidak melemahkan mental KPK.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Latih Budidaya Bebek Pedaging dan Beri Anakan Bebek Pedaging Peking Gratis Kepada Gapoktan

Aksi teror tersebut hendaknya menjadikan KPK lebih kuat lagi untuk membongkar orang-orang yang terlibat kasus tersebut. Selain orasi, puluhan anggota ARSAK juga menggelar aksi teaterikal yang melambangkan penderitaan Novel yang didera intimidasi.

Aksi duka ini dilakukan di depan monumen Jayandaru Alun Alun Kota Sidoarjo. Dalam aksinya kali ini massa menuntut pemerintah untuk memberikan keadilan supaya Indonesia bebas dari korupsi.

BACA JUGA :  Pemotor Asal Wage Tewas Terlindas Truk Trailer di Jalan Trosobo Taman

Aksi dilakukan dengan menggunakan lilin dan poster save KPK. Selain itu mereka berorasi menuntut agar pemerintah harus menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang melibatkan berbagai pihak, dan mengusut tuntas penyiraman air keras oleh orang tak dikenal kepada Novel Baswedan. Aksi ini tidak hanya bersifat nasional tetapi menentang berbagai praktik korupsi yang terjadi di berbagai daerah.(st-12)