SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Wabup Subandi : Kades Bertanggung Jawab Dengan Kondisi Sampah di Desanya

 

Wabup Subandi saat meninjau tumpukan sampah di jalan Ental Sewu Buduran

(SIDOARJOterkini) – Pemandangan kurang sedap terlihat di sepanjang jalan Kemlaten Desa Ental Sewu Buduran, Tumpukan sampah dengan bau tidak sedap menggunung tanpa ada penyelesaian dari pihak terkait. Hal tersebut menimbulkan permasalahan panjang yang selalu terjadi tanpa ada solusi cepat.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati Sidoarjo H Subandi menyatakan Kepala Desa harus segera melakukan Musyawarah Desa (Musdes) membahas penanganan persoalan sampah ditingkat hulu dengan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

“Dengan Musdes diharapkan akan ada solusi penanganannya. KSM yang dibentuk nantinya akan memilah sampah sebelum dikirim ke TPA Jabon yang sudah overload,”ucap Subandi saat meninjau tumpukan sampah di Ental Sewu.

BACA JUGA :  Pengenalan PSIAP dan Dukung ZI-WBBM, Kanwil DJP Jawa Timur II Adakan Media Gathering

Menurutnya, Kepala Desa harus bertanggung jawab dengan kondisi sampah yang ada di desanya, harus ada musyawarah desa mencari solusi bagaimana persoalan sampah di Sidoarjo harus selesai.

“Karena selama ini, sampah yang di angkut truk ke TPA Jabon belum dipilah,”tandasnya.

Tumpukan sampah di jalan Entalsewu

Dirinya menegaskan, semua kepala desa di Sidoarjo harus segera menggelar musyawarah desa membahas penanganan sampah.

“Kades jangan hanya membuat laporan saja tapi.tidak ada solusi,”ujarnya

Anggaran PAK tahun 2021 banyak dialokasikan untuk pembelian alat pengolahan sampah, tiap-tiap desa harus ada TPST nya. Dan hal tersebut akan bisa mengurangi penumpukan sampah yang ada di TPA Jabon.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

Sementara itu, Sigit Setyawan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menyampaikan setiap harinya TPA Jabon menerima 460 Ton sampah perhari. TPA Sanitary Landfill direncanakan mulai beroperasi tahun 2020 kemarin karena sebab adanya pandemi itu berdampak pada penyelesaian konstruksi Sanitary Landfill.

“Tiap hari sampah yang masuk di TPA Jabon sebelum pandemi 460 Ton. Sementara itu operasional Sanitary Landfill yang direncanakan mulai beroperasi bulan Juni 2020 mundur akibat adanya pandemic Covid-19. Direncanakan desember 2021 ini sanitary Landfill sudah selesai,”ucapnya.

BACA JUGA :  Anggota Persit KCK Ranting 03 Koramil/02 Candi Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

Sigit menjelaskan, antara Juni 2020 sampai Desember 2021 ini berpengaruh pada pengelolaan TPA Jabon. Penumpukan sampah di TPA Jabon diakibatkan karena sampah dari langsung diangkut ke TPA tanpa melalui pengolahan atau pemilahan terlebih dahulu.

“penumpukan sampah di TPA Jabon disebabkan karena sampah tidak dilakukan pemilahan terlebih dulu sebelum dikirim ke TPA. Untuk itu sebelum dikirim ke TPA, sampah harus dipilah untuk mengurangi volume sampah di TPA Jabon,” tambahnya. (cles)