SIDOARJO TERKINI
Ekbis Headline Indeks Pojok Desa Politik & Pemerintahan

TPST Banjarbendo Olah Sampah Jadi Briket, Bupati Sidoarjo Dorong Replikasi

 

Sugito Pengelola TPST Banjarbendo

(SIDOARJOterkini) – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta kepada pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) bisa menerapkan apa yang sudah dilakukan pengelola TPST Desa Banjarbendo Sidoarjo, yang telah berhasil mengolah sampah menjadi briket yang bisa dimanfaatkan industri kecil.

Selain itu, sudah lebih dari satu tahun ini TPST Desa Banjarbendo sudah tidak lagi mengirim sampahnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon. Semua sampah yang diambil dari 10.000 KK itu berhasil diolah habis menjadi Briket dan menjadi menjadi sumber pemasukan bagi 14 orang yang mengelolanya.

“Konsep pengelolaan TPST Banjarbendo ini adalah yang dari awal kita inginkan bersama, bagaimana sampah bisa berkurang, dan justru bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Bupati Muhdlor, Selasa 23 November 2021.

BACA JUGA :  WS Danramil 0816/02 Candi Hadiri Pelantikan Perangkat Desa Kedungkendo

Dalam sehari TPST Banjarbendo mengolah sampah sekitar 50 – 60 Ton dan bisa menghasilkan Briket 3 – 5 ton. Sebelum diolah menjadi briket, terlebih dulu dilakukan pemilahan antara sampah organik dan non organik. Setelah dipilah, sampah dikeringkan sebelum dimasukkan ke mesin pencetak briket.

Sugito, koordinator pengelolah TPST Desa Banjarbendo menuturkan proses pengolahan sampah dijadikan briket awalnya mencoba-coba. Berbagai ekperimen sudah dijalani bahkan peralatan yang dipakai mengolah sampah jadi Briket itu merupakan hasil karyanya sendiri.

“Saya dan tim yang mendesain sendiri mulai mesin dan alat pencetak briket,”ungkap Alumni Jurusan Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut.

Menurut Sugito modal utama berkecimpung dalam pengelolaan sampah yang paling penting adalah memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Sementara bisnis atau ekonominya otomatis akan mengikuti.

BACA JUGA :  Truk Tabrak Motor di Jalan Sidorejo Krian, Pengendara Luka Serius

“Berangkat dari kepedulian terhadap lingkungan, dan awalnya tidak ada orientasi bisnis, kita lakukan inovasi ini, dan saat ini kita bisa memberikan penghasilan cukup bagi 14 orang pengelola,”ujar pegiat lingkungan kota Delta ini.

Dalam mengelola sampah di desa tersebut, Sugito mengatakan pengelola menarik iuran kepada setiap Kepala Keluarga (KK) sebesar Rp 5 ribu per bulan sebagai jasa memungut sampah, yang dikelola untuk kebutuhan operasional bulanan TPST.

Bupati Muhdlor menambahkan, keberhasilan TPST Desa Banjarbendo ini bisa direplikasikan ke TPST lain. Ada 113 TPST Desa di Sidoarjo ini yang bisa belajar manajemen pengolahan sampah yang efektif. Selain itu, konsep ini juga akan diaplikasikan di TPA Jabon dimana puluhan ribu ton sampah yang ada di TPA Jabon bisa diolah menjadi Briket bahan bakar. Rencananya proyek ini akan dimulai tahun depan.

BACA JUGA :  Pengenalan PSIAP dan Dukung ZI-WBBM, Kanwil DJP Jawa Timur II Adakan Media Gathering

Muhdlor berharap pengolahan sampah menjadi Briket bahan bakar pengganti ini bisa mengatasi permasalahan sampah di Sidoarjo. Muhdlor juga minta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mengawal TPST – TPST mendorong agar pemilahan sampahnya dioptimalkan. Termasuk mencontoh TPST Desa yang berhasil mengolah sampahnya menjadi Briket ataupun Pupuk Organik.

“InsyaAllah proses pengolahan sampah di TPA Jabon dijadikan Briket bisa dimulai awal tahun depan, saya juga sudah instruksikan ke DLHK untuk turun mendampingi, monitoring dan mengawal TPST-TPST. Kita urai permasalahan sampah ini mulai dari hulu sampai hilir. Sambil kita edukasi masyarakat untuk disiplin tidak membuang sampah di kali, karena ini akan nambah satu masalah lagi,” pungkasnya. (st-12/cles).