(SIDOARJOterkini)- Warga di beberapa desa di Kecamatan Tanggulangin yang akan menerima suplai gas khawatir saluran gasnya bocor. Pasalnya, jaringan
itu sudah dipasang tiga tahun lalu dan sampai saat ini belum juga
dioperasikan.
Sebanyak 3850 jaringan gas (jargas) yang dipasang di rumah
warga enam desa Kecamatan Tangg
ulangin. Rencananya, pada bulan Maret nanti, Pertamina Gas Niaga (Pertagas),
selaku pengelola jargas city gas akan mulai mengalirkan gas-gas itu ke
rumah warga. “Saat sosialisasi beberapa waktu lalu, warga minta agar
jaringan gas yang ke rumahnya diperiksa lagi. Soalnya, mereka takut
bocor,”ujar Kabid Energi dan Sumberdaya Dinas Koperasi Perindustrian
Perdagangan dan ESDM (Disperindag dan ESDM) Agus Darsono, Senin (11-1-2016)
Agus mengatakan, kekhawatiran jaringan gas yang sudah dipasang rawan
bocor sangat beralasan. Sebab, jargas itu sudah dibangun tiga tahun
lalu, sehingga kemungkinan besar terjadinya korosi dan lainnya.
Untuk itulah, pihaknya juga sudah meminta agar Pertagas sebelum
mengalirkan gas ke rumah warga terlebih dulu mengecek kondisi pipa.
“Warga khawatir bocor, jadi sebaiknya sebelum gas dialirkan dicek
terlebih dulu agar tidak terjadi kebocoran,” tandas Agus.
Saat ini, di wilayah Kabupaten Sidoarjo sudah tersambung sebanyak
10350 jargas. Sebanyak 5630 sambungan sudah teraliri gas, yakni berada
di Desa Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kecamatan Waru.
Sedangkan jaringan gas yang belum dioperasikan berada di Kecamatan
Tanggulangin, tersebar di Desa Kalidawir sebanyak 900 SR ( Sambungan
Rakyat) di desa Kalitengah 400 SR, Gempolsari 400 SR, Kludan 400 SR,
Ngaban 200 SR dan Kedungbanteng sebanyak 850 SR. Sisanya, jaringan gas
yang berada di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman.
Hasil pertemuan Pemkab Sidoarjo dan Pertagas, pengaliran gas ke rumah
warga akan dilakukan bertahap. Setiap penyambungan sekitar 250
sambungan. Hal ini untuk mengetahui kondisi jaringan gas.
“Penyambungan jarga dilakukan bertahap,” pungkas Agus Darsono. (st-12)