(SIDOARJOterkini) Pantun (parik’an) iwak betik iwak teri; klambi batik nomer siji terasa menjadi virus bagi warga Sidoarjo. Setiap kunjungan pasangan H. MG. Hadi Sucipto ( Pak Cip ) dan H. Abdul Kolik SE (Cak Kolik) pantun itu menjadi salam pembuka warga ketika Pak Cip menghadiri undangan warga. Mereka terasa sudah hafal betul bahwa kalimat pantun itu merupakan jalin rasa keakraban dengan calon bupati Sidoarjo itu. Diam-diam pantun itu bagaikan virus yang berkembang dan menempel dihati masyarakat Sidoarjo.
“Saya bangga sapaan itu. Ini menunjukan respon yang positif bagi warga Sidoarjo terhadap keberadaan kami sebagai calon bupati dengan nomor urut satu. Selain itu, kami juga warga dalam Pilkada 9 desember 2015 mendatang akan terus mengingat iwak betik, iwak teri klambi batik nomer siji sampai dibilik pencoblosan,” katanya.
Keakraban Pak Cip dengan warga yang mengundang tentu bukan basa-basi. Mengingat pengalaman 35 tahun di birokrasi dan 5 tahun sebagai wakil bupati, blusukan di desa bukan hal baru. “Jika sekarang banyak orang mengenal pak Cip tentu bukan hal baru, apalagi di kalangan dunia pendidikan, perangkat desa dan kecamatan, penggerak UMKM atau pelaku pemberdayaan masyarakat desa. Begitu pula masyarakat pecinta olah raga di Sidoarjo. Andai sekarang kembali berkunjung ke desa, ibaratnya Pak Cip napak tilas semasa masih aktif di pemerintahan dan berbagai organisasi kemasyarakatan,”katanya. (st-12)