SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks Pojok Desa Politik & Pemerintahan

Tempat Penyembelihan Sapi Glonggongan Klagen Krian Didemo Warga

 


(SIDOARJOterkini) – Dianggap mengganggu ketenangan warga, tempat penyembelihan sapi glonggongan yang berada di Dusun Klagen RT 08 RW 04 Desa Tropodo Kecamatan Krian didemo warga, Rabu malam 21 April 2021.

Puluhan warga meminta kepada pihak terkait untuk segera menutup tempat glonggongan milik Esber warga Prambon karena keberadaannya yang berada dekat Musala dan lingkungan pondok Darul Falah telah menimbulkan bau tak sedap.

“Kita meminta kepada pihak kecamatan maupun kabupaten Sidoarjo untuk segera menutup tempat glonggongan dan penyembelihan sapi ini,”ungkap Yuwono Suprapto salah satu tokoh agama desa setempat.

BACA JUGA :  Posko Lebaran Ditutup, Bandara Internasional Juanda Layani 700 Ribu Penumpang

Dikatakannya, keinginan warga sudah bulat untuk melakukan penutupan tempat penggelonggongan sapi ini, disamping sarana yang dimiliki tidak layak, menimbulkan bau yang sangat menyengat.

“Apalagi lokasinya ditengah pemukiman warga, dekat dengan Musala dan pondok,”ucapnya.

Ditambahkan Yuwono, sebelum warga demo, sebenarnya sudah melakukan pertemuan terkait masalah tersebut, namun pihak pengusaha ingkar dan hal inilah yang membuat warga geram dan bertekat minta lokasi tersebut ditutup.

BACA JUGA :  Bapak dan Balitanya Tenggelam di Sungai Banjar Pertapaan Taman, Begini Kronologinya

“Kita ingin hidup sehat dan tenang,”imbuhnya.

Anggota Polsek Krian yang berada di lokasi meminta kedua belah pihak untuk melakukan perundingan di Kantor desa Tropodo untuk mencari jalan keluar terkait masalah tersebut.

Sementara itu Kepala Desa Tropodo Harris Iswahyudi menegaskan kalau tempat pemotongan sapi tersebut adalah ilegal, disamping tidak berijin sejauh ini juga tidak ada kontribusinya ke desa.

BACA JUGA :  Dandim 0816/Sidoarjo Berikan Suasana Kekeluargaan dan Silaturahmi Erat Melalui Halal Bihalal

“Warga merasa sangat terganggu dari aktifitas yang ditimbulkan oleh RPH ilegal tersebut,”ungkap Harris.

Pun begitu, pihaknya berusaha mencari solusi terbaik dengan mengumpulkan kedua belah pihak ,agar tidak ada yang merasa dirugikan

“Walau sebenarnya warga hanya keberatan tempat tersebut dijadikan penyembelihan saja, kalau untuk mengglonggong tidak apa-apa,”tegasnya.

Pantauan SIDOARJOterkini.com, beberapa warga tampak masih berjaga-jaga disekitar lokasi dan di dalam kandang terlihat beberapa orang melakukan pembicaraan serius. (cles)