SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Tanggul Lumpur Titik 73 Jebol Lagi

Tanggul di titik 73 yang jebol
Tanggul di titik 73 yang jebol

(PORONGterkini)-Untuk kesekian kalinya tanggul jebol meskipun baru memasuji musim hujan. Tanggul lumpur Lapindo di titik 73 B, Desa Kedungbendo jebol, Minggu (30/11/2014).

Sejauh ini Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) masih belum menutup tanggul yang jebol. Tanggul diketahui jebol sekitar pukul 08.00 WIB selebar 2 meter. Tanggul terus tergerus lumpur hingga lebarnya 5 meter.

Tanggul titik 73 sebenarnya sudah ditinggikan satu meter beberapa pekan lalu. Namun, desakan lumpur tampaknya tak mampu ditahan tanggul waduk buatan tersebut.

BACA JUGA :  WS Danramil 0816/02 Candi Hadiri Pelantikan Perangkat Desa Kedungkendo

Akibatnya, lumpur berwarna cokelat pekat itu mengalir ke arah timur sehingga masuk ke Sungai Ketapang. Sebagian lagi, lumpur yang idak terkendali mengalir ke pemukiman warga.

Tanda-tanda tanggul jebol itu sudah terlihat sejak beberapa hari yang lalu. Bahkan, kemarin tanggul sudah mulai bocor di beberapa titik.

Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo mengatakan hujan deras yang turun menjadi salah satu penyebab tanggul itu jebol. Seelain itu debit lumpur yang selama ini terus meninggi menyamai bibir tanggul juga menjadi alasan jebolnya tanggul itu.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

Dwinanto menambahkan, awalnya tanggul yang jebol itu meluber sampai 100 meter sehingga terdapat bekas luberan. Namun, pagi hari aliran lumpur semakin deras dan tak terkendali.

Sejauh ini BPLS tidak bisa maksimal memperkuat tanggul. Sebab, aktifitas yang dilakukan untuk memperkuat tanggul dilarang oleh korban lumpur.

Selama ini, BPLS hanya menangani ketika ada tanggul jebol dan menambalnya. Namun, kali ini lokasi tanggul yang jebol cukup sulit dijangkau oleh alat berat.

BACA JUGA :  Tanah Miliknya Berubah Kepemilikan, Warga Sidomulyo Buduran Mencari Keadilan

Belum lagi, di pintu masuk tanggul kawasan Kedungbendo juga diblokir warga dengan anyaman bambu dan kayu. “Kita mau memperkuat tanggul dilarang warga karena pembayaran ganti ruginya belum lunas,” tandas Dwinanto.

BPLS sebenarnya sudah seringkali bertemu dengan warga dan minta agar diberi ijin untuk beraktifitas menangani lumpur. Namun, warga melarang sebelum pembayaran ganti ruginya dilunasi. (st-12)

 

 

Berita Terkait

BPLS Kembali Kirim 500 Berkas Ganti Rugi Korban Lumpur

Berkas Dikirim ke Jakarta, Ganti Rugi Korban Lumpur Mulai Dibayar

Tanggul Lumpur Jebol Lagi

redaksi sidoarjo terkini