SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pilbup Sidoarjo 2020 Politik & Pemerintahan

Tak Beretika, Paripurna Dewan Dijadikan “Kampanye” BersiNar

(IDOARJOterkini)- Rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Bupati Sidoarjo yang digelar di DPRD Sidoarjo, Kamis (13/8/2015)siang, dijadikan ajang “kampanye” terselubung. Pasalnya, dalam laporan penutup yang disampaikan juru bicara Pansus IX LPKJ AMJ disebutkan semoga Sidoarjo makin BersiNar.

Padahal, BersiNar (bersama Saiful dan Nur Achmad) merupakan Jargon cabup-cawabuo Saiful Ilah dan Nur Achmad Syaifudin dan tidak sepantasnya disebutkan dalam sidang paripurna terhormat. Adalah, juru bicara Pansus IX LKPJ AMJ, HM.Dhamroni Chudlori yang menyebut semoga Sidoarjo Semakin Bersinar sebagai penutup laporan pansus.

BACA JUGA :  Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan 150 Paket Sembako di Desa Terdampak Banjir

Tentu saja banyak kalangan dewan, maupun peserta paripurna yang kebanyakan kepala dinas teroerangah melihat ulah politisi PKB tersebut. Meski demikian, mereka tampaknya memilih diam saja karena cabup-cawabup dengan jargon BersiNar adalah Saiful Ilah yang saat ini masih menjadi bupati mereka. “Ya tidak pantas mas kalau hal seperti itu disampaikan dalam rapat paripurna. Boleh-boleh saja mendukung, tapi tidak elok kalau seperti itu,” ujar salah satu peserta paripurna yang enggan disebut namanya.

BACA JUGA :  Koramil 0816/02 Candi Laksanakan Kegiatan Pembukaan Lahan Untuk Penanaman Jagung di Kebonsari

Ternyata, kalimat penutup Sidoarjo makin BersiNar tidak ada dalam laporan Pansus IX LKPJ AMJ dan ditambahk secara lisan sendiri oleh Dhamroni Chudlori yang merupakan pendukung setia BerSiNar. Meski demikian, kalangan dengan banyak yang tidak habis pikir dengan ulah politisi PKB tersebut. Sebab, secara etika tidak pantas dukung mendukung cabup-cawabup dibawa dalam paripurna.

Anggota Fraksi Golkar Bintang Pembangunan, Khoirul Huda misalnya. Dia mengaku sangat kecewa dengan agenda “kampanye” tersebulung dalam paripurna LKPJ AMJ tersebut. “Secara etika tidak boleh seperti itu. Paripurna ini rapat resmi, terhormat dalam pengambilan keputusan kok dibuat memihak salah satu calon bupati,” ujarnya.

BACA JUGA :  Diduga Korban Tabrak Lari, Pemotor Ditemukan Luka Parah di Jalan Sidomulyo Krian

Untuk itulah, Khoirul Huda berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan semua politisi di dewan bisa bersikap dewasa dalam hal dukung mendukung cabup-cawabup. Setiap anggota dewan memang mendukung salah satu pasangan, namun harus paca tempatnya. (st-12)