
SIDOARJO- Dinas Pendidikan (Dispendik) Sidoarjo selama tiga tahun tidak berhasil membebaskan lahan untuk pembangunan SMKN Prambon. Pembebasan lahan baru bisa dilakukan tahun ini dengan cara memindahkan lokasi yang akan dibangun sekolah.
Semula lahan yang akan dibebaskan berada di Desa Kajartengguli, namun pemilik lahan mita harga mahal sehingga membuat Dispendik angkat tangan. Akhirnya, tahun 2013 lahan dipindahkan di Desa Simogirang juga di Kecamatan Prambon.
Ketika lahan sudah ada dan harga dirasa sudah sesuai, ada kendala lagi karena harus ada SK dari Gubernur Jatim terkait penetapan lahan dan SK itu baru turun awal tahun ini. “Tapi sekarang sudah ada kesepakatan antara tim appresial dan pemilik lahan,” ujar Kepala Dispendik Sidoarjo Mustain Baladan.
Dia mengungkapkan, setelah tanah bisa terbeli, Dispendik akan melakukan perencanaan yang akan menggunakan perubahan anggaran keuangan (PAK) 2014. PAK akan digunakan untuk menentukan rancangan pembangunan SMK di wilayah barat ini. “Perencanaan tersebut juga menentukan bentuk fisik serta anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan fisik gedung,” jelas Mustain.
Sedangkan untuk pembangunan fisik gedung SMKN Prambon tersebut direncanakan tidak akan menggunakan APBD saja. Dispendik juga akan mengajukan anggaran ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal tersebut untuk memperingan biaya dari APBD guna pembangunan gedung.