SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

SMAMDA Sidoarjo Menjadi Salah Satu Sekolah Rujukan Dari 614 Sekolah Se-Indonesia

IMG-20160818-WA0025
(SIDOARJOterkini) Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) kembali datangkan guru dari Jepang Untuk mengajar selama setahun kedepan. Guru yang berstatus mahasiswi asal University Sunajuku, Tokyo yang didatangkan oleh Japan Foundation Nihogo Partner untuk mengajarkan bahasa dan budaya jepang serta sebaliknya.

Kedatangan Matsumoto Sumire (22), ini akan menggantikan Ayaesan yang sebelumnya mengajar di SMAMDA Sidoarjo. Di hari pertamanya, Sumi, panggilan akrabnya, di sambut antusias oleh siswa-siswi SMAMDA. Karena mereka bisa belajar bahasa jepang serta budaya-budaya jepang secara langsung.

BACA JUGA :  Tingkatkan Ketahanan Pangan, Babinsa Koramil 0816/10 Balongbendo Bersama Warga Tanam Jagung di Desa Singkalan

“Kami sudah berkomitmen sejak tahun 2004 untuk memunculkan studi ini. Hasilnya, sampai sekarang masih tetap berjalan,” kata Widayatiningsih, Kepala Sekolah SMAMDA, Kamis (18/08/2016).

Lebihh lanjut dia mengatakan, salah satu metode pengajarannya yakni menjadi partner guru kelas. Selain itu juga akan memberikan intonasi bahasa jepang, sehingga mengetahui secara pasti logat percakapan menggunakan bahasa jepang. “Dengan metode ini, siswa-siswi bisa mendengar dan melihat secara langsung,” terangnya.

BACA JUGA :  Koramil 0816/02 Candi Laksanakan Kegiatan Pembukaan Lahan Untuk Penanaman Jagung di Kebonsari

Selain itu, dirinya bangga dengan status sekolah yang disandangnya pada tahun ini sebagai sekolah rujukan atas kedatangan tenaga pengajar asing. “Alhamdulillah, meski sekolah kita swasta menjadi salah satu sekolah rujukan dari 614 sekolah se-Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Matsumoto Sumire merasa senang berada di Indonesia. Karena selain bisa mengajar, dirinya juga bisa belajar tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia. “Selain mengajar dan menerapkan budaya yang ada di Jepang, disini saya juga ingin belajar tentang budaya yang ada di Indonesia. Bahkan, saya juga tengah mempersiapkan belajar tentang agama islam, agar tidak kaget melihat kondisi di Indonesia yang mayoritasnya orang islam,”ucap Sumi.(alf)