
(SIDOARJOterkini)- Setelah dilantik, kalangan dewan sudah “menyekolahkan” SK dewan ke bank. Bahkan, SK wakil rakyat tersebut laku sampai Rp 500 juta.
Setelah menerima uang Rp 500 juta, mereka membayar dengan mengangsur potong gaji tiap bulan di Sekretariat DPRD Sidoarjo. “Pinjam uang ke Bank Delta Artha dengan jaminan SK dewan,” ujar salah satu anggota dewan yang enggan disebut namanya.
Berapa mereka pinjam uang ke bank milik Pemkab Sidoarjo tersebut?, ternyata bervariasi mulai Rp 200 juta sampai Rp 500 juta. Bahkan, sebelum dilantik ada beberapa sudah mengurus pinjaman uang ke Bank Delta Artha.
Dengan mengurus administrasi telebih dulu, ketika SK dewan sudah turun tinggal menyerahkan ke bank. Dan, tak lama kemudian uang pinjaman cair sesuai besaran yang disetujui.
Namun, besaran uang yang disetujui oleh bank bervariasi, untuk dewan incumben bisa cari sampai Rp 500 juta. Sedangkan anggota dewan baru maksimal cair Rp 400 juta.
Dan, ketika menerima gaji pertama bulan awal September ini gaji mereka sudah dipotong. Bahkan, angsuran ke bank nominalnya hampir menyamai gaji pokok yang diterima dewan. “Ada yang gaji pokoknya hanya tinggal Rp 50 ribu karena sudah dipotong bank, ” tandas anggota dewan lainnya yang enggan disebut namanya.
Meski demikian, adapula anggota dewan yang masih menyimpan SK-nya. Mereka belum berencana untuk “menyekolahkan” SK -nya. “Belum ada rencana untuk pinjam uang ke bank. Tidak tahu nanti kalau butuh uang,” ujar Ali Masykuri, anggota dewan dari Partai Nasdem.
Demikian pula dengan Mulyono, anggota dewan dari PKS, dia mengaku masih baru dan belum tahu proses menyekolahkan SK dewan. “Ini SK saya baru diambil dan masih saya simpan,” tandasnya. (st-12)