SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Sigit PKS Prihatin Melambungnya Harga Barang

image
Anggota DPR RI dari PKS Sigit Susiantomo.

(SIDOARJOterkini)- Beberapa kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga berbagai kebutuhan hidup masyarakat mendapat kritikan anggota DPR RI. Salah satunya wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidoarjo Sigit Sosiantomo yang menilai bahwa hal tersebut memberatkan masyarakat.

Sigit Sosiantomo menilai bahwa, kenaikan yang hampir bersamaan di antaranya bahan bakar minyak (BBM), tarif daftar listrik, iuran BPJS, harga beras dan tiket kereta mendapat sorotan dari anggota DPR RI. “Hal tersebut sangat memberatkan rakyat,” katanya disela menggelar acara Sosialisasi MPR RI tentang empat pilar kebangsaan, di kantor DPD PKS Sidoarjo.

BACA JUGA :  Perkembangan Terkini Pencarian Bapak dan Balitanya yang Tenggelam di Sungai Mas Banjar Pertapan Taman

Dia mengungkapkan, secara khusus dirinya menyoroti kenaikan harga tiket kereta api. Kebijakan tersebut sangat perlu dikritik.

Apalagi warga Sidoarjo dan Surabaya sangat memerlukan tiket murah kereta api sebagai sarana transportasi alternatif di tengah kemacetan lalu lintas yang luar biasa. “Sarana yang bisa meringankan biaya warga Sidoarjo dan Surabaya juga dinaikkan. Ini kan merepotkan,” ucap anggota FPKS DPR RI ini.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif

Sebagai anggota Komisi V DPR RI, Sigit mengaku, komisinya sudah berkirim surat resmi kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar mencabut rencana kenaikan tiket kereta api tersebut. Terutama untuk kelas ekonomi. “Tiket kereta ekonomi harus terus disubsisi oleh pemerintah. Kami di komisi V siap membantu Kemenhub untuk mendapatkan dana subsidi ini,” terangnya.

BACA JUGA :  Dandim 0816/Sidoarjo Berikan Suasana Kekeluargaan dan Silaturahmi Erat Melalui Halal Bihalal

Dia menilai bahwa naiknya tiket kereta sangat memberatkan pelannggan. Terutama para pekerja yang tiap hari pulang perlu ke tempat kerja naik kereta. “Gaji mereka tidak seberapa dibanding kenaikan harga-harga yang harus dibayarkan,” jelasnya.  (st-14)