SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Sidak Proyek Betonisasi, Bupati Sidoarjo Temukan Deviasi hingga Kualitas Beton Bermasalah

 

SIDOARJOterkini — Bupati Sidoarjo, H. Subandi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah proyek betonisasi di wilayah Waru, Sidoarjo, Sabtu (15/11). Sidak dimulai dari Jalan Kureksari–Kepuhkiriman. Di lokasi ini, Subandi menemukan beberapa persoalan yang harus segera ditangani, termasuk keberadaan bangunan rumah di sekitar proyek yang belum memiliki kelengkapan surat.

“Alhamdulillah, banyak hal yang bisa kita koreksi. Terutama masalah rumah yang belum ada suratnya. Ini akan segera kita tindak lanjuti. Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo nanti akan mengawal bersama BPN terkait pembongkarannya,” ungkap Subandi.

Subandi juga menyoroti pembersihan material sisa galian. Ia mengingatkan bahwa kawasan tersebut merupakan area industri sehingga kebersihan jalur sangat penting agar aktivitas perekonomian tidak terganggu.

BACA JUGA :  Fun Fight Boxing Pertina Sidoarjo Diserbu 84 Atlet, Jadi Ajang Pembibitan Petinju Muda

“Setelah galian dikeluarkan, harus ada pembersihan. Ini daerah industri, jadi harus bersih agar tidak mengganggu,” tegasnya.

Selain memastikan tidak ada deviasi pengerjaan di Kureksari–Kepuhkiriman, Subandi juga meninjau progres proyek di Jalan Kedungrejo–Wadungasri. Namun, di titik Berbek, ia menemukan deviasi signifikan.

“Di Jalan Kedungrejo–Wadungasri tepatnya di Berbek deviasinya -18%. Dengan waktu empat hari jelas tidak akan nutut. Caranya ya harus lembur, tambah shift. Kalau tidak, tidak selesai,” jelasnya. Ia juga kembali menekankan pentingnya pembersihan material yang menumpuk di sisi jalan.

BACA JUGA :  Kios Miras di Kemangsen Ditutup Sementara, Polsek Balongbendo Tindak Cepat Laporan Warga

Sidak berlanjut ke Tambak Sumur dan Tambakrejo. Di Tambak Sumur, progres dinilai cukup baik meski masih ada catatan soal kebersihan. Sedangkan di Tambakrejo, perhatian Subandi tertuju pada kualitas betonisasi. Ia menemukan beberapa bagian tepi beton yang mulai rusak (protol), padahal spesifikasi menggunakan mutu K-450.

“Ini mestinya tidak boleh. Beton K-450 wis gompel. Alasan apa pun tidak bisa dibenarkan. Ini koreksi bagi pelaksana agar kualitas tetap terjaga,” tegasnya.

Meski beberapa titik memerlukan perbaikan, Subandi juga mencatat progres positif. Pada proyek di Tambakrejo, realisasi mencapai 48% dari target hampir 22%, atau surplus 26%.

BACA JUGA :  3.862 PPPK Paruh Waktu Sidoarjo Resmi Dilantik, Bupati: Bekerjalah dengan Hati dan Integritas

“Ini bagus. Tinggal kita koreksi kualitas bangunannya,” katanya.

Subandi menegaskan bahwa pengawasan memegang peranan penting dalam memastikan kualitas pembangunan. Ia meminta Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA, Dwi Eko Saptono, beserta pengawas lapangan untuk mengawal ketat setiap tahapan pengerjaan.

“Pengawasan ini penting. Kualitas bagus atau tidak tergantung pengawasnya. Kalau lebarnya lima meter, cek lima meter. Kalau empat meter, cek empat meter. Pembersihan juga harus sesuai RAB. Kalau pengawasan bagus, kualitas pasti bagus,” tutupnya.(cles)