SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Serius Nyabup, Hidar Mendaftar di Banyak Parpol

image

       Hidar Assegaf saat mengembalikan formulir pendaftaran bacabup di Partai Gerindra.

(SIDOARJOterkini)- Politisi muda Sidoarjo rupanya tak lagi sungkan
berkompetisi untuk merebut kursi Bupati Sidoarjo dalam Pilkada
Sidoarjo 2015 mendatang. Salah satunya, Hidar Assegaf SH yang mendaftar bacabup sekaligus ke Partai Gerindra dan Nasdem.

Mantan Ketua DPC Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Sidoarjo periode 2008-2009 itu sudah  mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Bupati
(Bacabup) Sidoarjo ke DPC Partai Gerindra  dan DPD Nasdem Sidoarjo, Senin (13/4/2015).

Hidar diterima Ketua Tim Penjaringan
Bacabup-Bacawabup Sidoarjo H. Kayan SH dan Ketua Badan Pemenangan
Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Sidoarjo, Suwono. Selanjutnya, mantan Ketua Gardu Prabowo Jatim itu menuju ke Kantor DPC Nasdem untuk mengembalikan formulir pendaftaran. “Selain lewat Partai
Gerindra, saya memang juga mendaftar Sidoarjo lewat Partai Nasdem,” ujarnya didampingi Ketua
DPD Partai Nasdem Sidoarjo, H Ahmad Najib Martak.

Kepada sejumlah wartawan, mantan Ketua Aliansi Parpol Non Parlemen
(APNP) 2009-2010 itu menegaskan bahwa dirinya sangat serius dengan
pencalonannya. Sebab ia menilai, pembangunan Kabupaten Sidoarjo selama
lima tahun terakhir berjalan cukup lamban. Bahkan, politisi 42 tahun
itu mengaku sangat geregetan dengan situasi ini. “Terus terang saya
sangat geregetan dengan perkembangan Sidoarjo yang saya nilai sangat
lamban,” tandasnya.
Beberapa bidang yang dinilainya belum berhasil adalah pengembangan
wisata dan penataan pedagang kaki lima (PKL). Ia menilai, penanganan
dua bidang itu arahnya tak jelas. Hidar menyebut, beberapa tahun lalu
Sidoarjo adalah ikon penghasil kerajinan tas dan kulit yang bahkan
dikenal sampai manca negara. “Tapi kondisinya sekarang sudah jauh
berbeda. Anda bisa lihat, kerajinan tas Tanggulangin sekarang sudah
sangat sepi dari pengunjung,” tegasnya.
Sedangkan terkait PKL, mantan perwira Angkatan Laut itu menilai
pemerintah Sidoarjo hanya pandai memindah masalah, tanpa memberi
solusi yang tepat. Yakni, memindah ribuan pedagang itu dari Alun-alun
Sidoarjo ke jalur alternatif Jalur Lingkar Barat (JLB), yang tentu
sangat tidak layak dijadikan sentra kegiatan PKL. Apalagi, di lokasi
baru tersebut para PKL ternyata masih juga dikejar-kejar aparat Satpol
PP meski sudah membayar retribusi. “Seharusnya para PKL itu ditata dan
diberi tempat yang layak, sehingga selain bisa menjadi salah satu
sumber PAD (pendapatan asli daerah) juga bisa jadi obyek wisata,”
jlentrehnya.
Terkait persoalan ini, bapak tiga anak tersebut mengaku punya proyeksi
yang tepat jika dipecaya menjadi Bupati Sidoarjo. Ia mengaku formula
khusus itu didapatnya tatkala berkunjung ke China. Di negara berjuluk
Negeri Tirai Bambu itu dirinya melihat sendiri betapa sebuah kota bisa
berkembang dengan sangat cepat.
“Karena pemerintah China sangat serius menjadikan produk-produk lokal
berskala home industry sebagai sebuah sentra usaha. Kalau di Sidoarjo,
teknisnya sama dengan Desa Kebonsari¸ Candi, yang dikembangkan sebagai
kampung telur asin. Tapi sayangnya, upaya ini ternyata hanya dilakukan
setengah hati sehingga tidak bisa dijadikan menjadi sebuah komoditi
yang menguntungkan. Karena itulah di China nyaris tidak ada
pengangguran, tidak seperti di Sidoarjo. Kalau kelak saya dipercaya
jadi bupati, cara-cara itu akan saya adopsi untuk membuat perubahan di
Sidoarjo,” terangnya.
Terkait perubahan yang diharapkan, Hidar bahkan menilai sudah waktunya
Sidoarjo dipimpin oleh kaum muda. Sebab menurutnya, kaum muda memiliki
jiwa kreatif dan inovatif yang bakal mampu membawa ke arah kemajuan.
Apalagi survey juga sudah membuktikan, daerah-daerah yang dipimpin
oleh kaum muda perkembangannya ternyata jauh lebih pesat dibandingkan
pemimpin yang sudah berumur. “Kalau yang tua-tua lebih baik mengawal,
mengawasi dan mengingatkan,” cetusnya.
Misi perubahan itu pulalah, yang membuat Hidar akhirnya menentukan
pilihan untuk mendaftar melalui Partai Nasdem. Sebab menurutnya, misi
perubahan yang diusung partai yang dibidani politisi Surya Paloh
tersebut sangat selaras dengan misinya untuk merubah Sidoarjo ke arah
yang lebih baik.
Namun menariknya, meski telah resmi mendaftar melalui Partai Gerindra
dan Partai Nasdem, Hidar Assegaf ternyata masih belum puas. Ia mengaku
juga berencana mendaftar sebagai Bacabup dari Partai Golkar, bahkan
telah melakukan pendekatan dengan sejumlah petinggi partai berlambang
Pohon Beringin tersebut. “Sejak dulu saya memang sangat menjunjung
tinggi asas demokratisasi. Sehingga saya tidak pernah melihat partai
apa dan golongannya apa, yang penting tujuannya satu untuk membuat
Sidoarjo jauh lebih baik dari sekarang,” tandasnya. (st-12)