SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Satu Santri Ponpes Manbaul Hikam Tanggulangin Tewas Dikeroyok Hanya Karena Salah Paham

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro

(SIDOARJOterkini) – Pengeroyokan terhadap lima santri pondok pesantren Manbaul Hikam yang berlokasi di Desa Putat Kecamatan Tanggulangin hingga menyebabkan satu santri meninggal dunia dilakukan oleh beberapa santri senior. Hal tersebut ditegaskan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Sabtu 16 Oktober 2021.

Dijelaskan Kapolresta, pihaknya tidak bisa merilis kasus pengeroyokan tersebut dikarenakan para pelaku dan korban semuanya masih di bawah umur.

“Sesuai pasal 97 jo 19 ayat 1 UU No 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak, nama pelaku dan korban harus dirahasiakan,”ucapnya.

BACA JUGA :  Peduli Kelestarian Alam dan Lingkungan, Koramil 0816/14 Taman Lakukan Penanaman Pohon

Adapun motif dari pengeroyokan tersebut, lanjut Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, adanya kesalahpahaman atau tidak adanya ketidakcocokan antara santri yunior dan santri senior.

“Puluhan saksi telah kita mintai keterangan terkait pengeroyokan yang mengakibatkan satu santri meninggal dan empat santri mengalami luka-luka tersebut,”tegasnya.

Ditambahkan Kapolresta, kondisi empat santri yang terluka akibat penganiayaan sudah mulai membaik.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Benarkan RK Dapat Pembebasan Bersyarat

“Kasusnya saat ini tengah kita dalami,”tandasnya.

Sementara itu Kepala seksi pendidikan Diniyah dan pondok pesantren Kemenag Sidoarjo Fatoni mengatakan, terkait insiden pengeroyokan dan penganiayaan santri di pondok pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin, pihak Kemenag Sidoarjo akan melakukan evaluasi terkait sistem pendidikan yang diterapkan di ponpes tersebut.

“Segera akan kita lakukan evaluasi sistem pembelajaran di pondok tersebut,”ucap Fatoni.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi pengeroyokan dan penganiayaan di pondok pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin terhadap lima santri hingga menyebabkan salah satu santri meninggal dunia.

BACA JUGA :  Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan 150 Paket Sembako di Desa Terdampak Banjir

Adapun kelima santri yang menjadi korban pengeroyokan adalah MZA (15), F (15) AN (14), KS (15), dan RD (15). Adapun yang meninggal dunia adalah MZA (15). Pelaku pengeroyokan dan penganiayaan diduga dilakukan oleh AA dan teman temannya yang merupakan santri senior di Pondok Pesantren tersebut. (cles)