(SIDOARJOterkini)-Masa tenang ( 6 – 8 ) desember 2015 menjadi titik pijak untuk merenung dan mengevaluasi seluruh kagiatan yang telah dilakukan seluruh tim pemenangan dan relawan di lingkaran Sidoarjo Hatiku. Setiap sudut kota dan desa telah dikunjungi. Bila merujuk jumlah undangan yang masuk, ada sekitar 823 titik lokasi yang telah dikunjungi Pak Cip – Cak Kolik selama 3 bulan ini. Tingkat kepadatan aktivitas di akhir pekan yang tampak menonjol.
Menurut Sunardi dan Purnomo sebagai penanggungjawab kegiatan, undangan warga, tokoh masyarakat, dan berbagai komunitas, sebagian besar atau 90 persen diupayakan untuk dikunjungi. Jumlah ini belum termasuk kegiatan insidental ‘dadakan’. “Kami menilai melimpahnya undangan, merupakan bagian dari keinginan masyarakat mengenal lebih dekat dengan Pak Cip dan Cak Kolik. Ini wajar. Bahkan bisa dimaknai sebagai wujud kepedulian masyarakat ketika proses pemilihan bupati menghadirkan empat calon yang harus dipilih masyarakat. Masyarakat berhak mengundang siapa saja,” katanya.
Inilah iklim demokrasi. Begitu kata Purnomo menambahkan. Upaya menghadirkan Pak Cip – Cak Kolik, perlu juga dimaknai sebagai keberanian masyarakat yang mulai terbawa gelombang revolusi mental yang digemakan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. “Kami pun berusaha menguatkan potensi gelombang revulosi mental ini dengan menggemakan revolusi hati untuk perubahan. Ternyata, secara emosional rasa ini tumbuh di masyarakat. Ibarat gayung bersambut, apa yang diperjuangankan selaras dengan dinamika yang ada,”katanya.
Terlepas dari itu semua, dinamika politik dan iklim reformasi yang sedang berkembang di Sidoarjo saat ini terasa cukup positif dan kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi semakin tumbuh. (st-12/cat)