(PRAMBONterkini)- Anggota DPRD Jatim HM Ka’bil Mubarok berharap keberadaan gedung MWC NU Prambon ini bisa menunjang aktifitas warga Nahdliyin di Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Hal ini disampaikan saat memantau pelaksanaan pembangunan gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Prambon, Senin (21/11/2016).
Anggota DPRD Jatim dari PKB ini memanfaatkan waktu reses ketiga tahun 2016, bertemu konstituen sambil melihat pembangungan gedung MWC NU. Pembangunan gedung MWC NU Prambon mendapat bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim melalui serap aspirasi dari HM Ka’bil Mubarok. “Ini bagian khidmat kami sebagai kader PKB-NU. Dan Alhamdulillah pembangunan gedung MWC NU Prambon sudah berjalan dan Insya Allah rampung pada tahun 2017 nanti,” ujar HM Ka’bil Mubarok, Selasa (22/11/2016).
Menurut Ka’bil keberadaan gedung yang representatif sangat dibutuhkan guna menunjang banyaknya aktifitas warga Nahdliyin, dalam hal ini di Kecamatan Prambon.
Selain meninjau pembangunan gedung MWC NU Prambon di sela resesnya, HM Ka’bil Mubarok juga menggelar pertemuan untuk menyerap aspirasi warga Sidoarjo, di gedung RA Asasul Huda di Desa Kepuh Kemiri Kecamatan Tulangan dan di Panti Asuhan Baitul Salam di Desa Ketimang Kecamatan Wonoayu.
Dalam reses itu, ditemukan adanya Sejumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sidoarjo dinilai masih membutuhkan perhatian pihak terkait. Beberapa MI diketahui masih belum memiliki ruang kelas memadai dibandingkan jumlah siswa yang ada.
Ka’bil Mubarok, melihat beberapa MI tersebut, dinilai masih butuh perhatian, yakni membutuhkan ruang kelas baru (RKB) karena potensi siswanya lumayan besar. “Beberapa MI masih butuh perhatian karena masih membutuhkan ruang kelas memadai untuk siswanya,” tandasnya.
Temuan itu, bakal menjadi perhatian khusus untuk diteruskan ke Pemprov Jatim dan dikoordinasikan ke Pemkab Sidoarjo. . “Kami akan tindaklanjuti temuan-temuan ini,” aku anggota Komisi B DPRD Jatim ini.
Politisi yang juga Ketua DKW Garda Bangsa Jatim ini menemukan sebuah MI di Desa Ketimang Kecamatan Wonoayu yang bisa dijadikan percontohan. Karena sejak empat tahun lalu, telah menggratiskan uang SPP dan uang seragam bagi semua siswanya.
Sekolah lain lain bisa berkaca je MI ini.”Kenapa ini tidak dijadikan contoh bagi MI lain dengan catatan ada kebutuhan lain yang ditanggung oleh Pemkab sehingga semua MI di Sidoarjo bisa gratis,” pungkas Ka’bil.(st-12)