(SIDOARJOterkini) – Meski perempuan, anggota Rescuer/penyelamat Badan Sar Nasional (Basarnas) Surabaya tidak bisa dipandang sebelah mata dan ini merupakan cerminan dari emansipasi yang diperjuangkan Kartini. Hal tersebut nampak ketangkasan mereka saat melakukan latihan di kantor Basarnas, Jalan Raya Bandara, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Kamis (20-04-2016).
Para srikandi Basarnas Surabaya ini setiap harinya selalu giat berlatih, agar saat dibutuhkan tenaganya, mereka selalu siap dan bisa diandalkan meskipun mereka perempuan. Seperti halnya latihan Rapling, kegiatan yang kebanyakan dilakukan oleh kaum pria ini, bisa mereka lakukan dengan baik.
Salah satu srikandi Basarnas Surabaya yakni Berty. Ibu dari dua anak ini sering melakukan penyelamatan kemanusiaan dengan segala rintangan dan menghadapi kesulitan tinggi. Bahkan, tak jarang dia harus meninggalkan keluarganya untuk pergi keluar kota saat Tim Basarnas di perlukan.
“Yang paling terkesan itu, waktu menyelamatkan anak yang tenggelam di sungai. Karena, kita harus melalui arus air yang sangat deras,” kenangnya.
Hal ini mendapat apresiasi tersendiri dari Muhammad Arifin, Kepala Basarnas Surabaya. Menurutnya sebanyak 20 Srikandi yang bergabung di kantor Basarnas Surabaya ini, pengabdiannya sangat baik. Mereka bekerja sesuai tupoksi yang sebagian besar pekerjaannya sama dengan anggota Rescuer kaum pria.
Selain itu, dirinya juga memperingatkan kepada srikandi-srikandinya agar tidak lupa dengan keluarganya. Meskipun mereka mengamalkan perjuangan Kartini, mereka harus tetap mengutamakan keluarganya.
“Kebijakan-kebijakan itu pasti ada. Bagi Rescuer wanita yang mengandung, pastinya kita tidak memaksakan untuk terjun kelapangan. Jadi cukup mem back up komunikasi melalui kantor ke lapangan,” ujar Muhammad Arifin, Kepala Basarnas Surabaya. (alf)