SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Razia Rutan Medaeng, Tim Gabungan Juga Temukan Alat Hisab Sabu

Petugas gabungan saat merazia Rutan Medaeng
Petugas gabungan saat merazia Rutan Medaeng

(WATUterkini) – BNN Jawa Timur, Polda Jawa Timur dan Kemenkumham Jawa Timur, menggelar operasi gabungan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Surabaya, di Kelurahan Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (21-03-2016) malam. Hal ini dilakukan, lantaran maraknya pengedaran Narkoba dalam sel tahanan.

Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, Brigjen Pol. Sukirman mengatakan bahwa dalam razia kali ini merupakan upaya yang dilakukan petugas untuk menekan peredaran Narkoba Jaringan lapas. Selain itu, dirinya melakukan dengan cara inspeksi mendadak (sidak) untuk mengetahui dugaan terdapat jaringan peredaran Narkoba.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

“Dalam razia ini memang kita lakukan secara mendadak, untuk mengetahui dugaan peredaran narkoba di dalam Lembaga Permasyarakatan,” terang Brigjen Pol. Sukirman, Kepala BNN Jatim.

Dalam sidaknya, tim gabungan ini menggeledah dengan teliti dari ruangan satu keruangan lain, sehingga pihaknya menemukan barang-barang diantaranya handphone, charger, alat hisap bong dan korek api.

BACA JUGA :  Truk Tabrak Motor di Jalan Sidorejo Krian, Pengendara Luka Serius

“Kita kumpulkan dan kita amankan dulu barang buktinya,” tandasnya.

Sementara itu, AKBP Bagijo Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Provinsi Jawa Timur mengatakan, penggeledahan yang dilakukan itu ada tiga blok, pertama F, kedua C, kemudian W. Semua blok tersebut digeledah secara teliti oleh petugas dan melakukan tes urine kepada para napi secara acak.

BACA JUGA :  Pengenalan PSIAP dan Dukung ZI-WBBM, Kanwil DJP Jawa Timur II Adakan Media Gathering

“Kita juga melakukan tes urine untuk para tahanan. Tapi, hanya contoh saja pengambilannya secara acak, dan menemukan sembilan orang positif, diindikasikan menggunakan narkoba. Tujuh merupakan laki-laki dari penghuni tahanan yang ada di blok F, dua adalah perempuan yang ada di blok W,” kata AKBP Bagijo, Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Provinsi Jawa Timur.(alf)