(CANDIterkini)- Gudang tua milik GF di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi digunakan untuk mengoplos elpiji bersubsidi ke non subsidi. Namun, usaha ilegal ini akhirnya digrebek oleh Satreskrim Polres Sidoarjo, Kamis (2016/1/7).
Dalam penggrebekan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Wahyudin Latief ini, petugas berhasil mengamankan 5 pekerja yang sedang mengoplos gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 Kg ke tabung ukuran 12 Kg dan 50 Kg non subsidi. “Kami sudah mengintai lokasi ini karena disinyalir untuk mengoplos elpiji dan ternyata benar,” ujarnya.
Mantan Kasat Reskrim Polres Banyuwangi juga menjelaskan jika modus pelaku melakukan pengoplosan gas elpiji itu dengan cara memindahkan isi gas elpiji bersubsidi tabung 3 Kg. Elpiji dipindahkan dengan alat regulator ke tabung ukuran 12 dan ukuran 50 kg.
Setiap harinya para pekerja ini dapat memproduksi puluhan hingga ratusan tabung gas elpiji ukuran 12 Kg dan 50 Kg. “GF sendiri yang memasarkan elpiji itu,”ungkap Latif.
Pekerja tidak harga jual elpiji oplosan itu karena tidak ikut memasarkan. Mereka hanya memindahkan dan mengoplos gas elpiji yang ada.
Pemilik usaha masih dalam pengejaran petugas. “Pelaku dijerat dengan pasal 23 UU No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas dengan ancaman 4 tahun penjara,” pungkas Latief.
Dari penggerebekan itu, petugas menyita LPG 3 Kg dalam keadaan isi sebanyak 596 tabung, LPG 3 Kg kosong, 201 tabung, LPG 12 Kg biru berisi 73 tabung, LPG 12 Kg biru kosong 65 tabung, LPG 50 Kg kosong 20 tabung. Selain itu, di lokasi juga ada20 buah alat pen untuk pemindah isi LPG, 8 alat regulator, 2 gelondong kawat segel, 1 kresek kecil berisi timah segel, 2 buah obeng dan lainnya.
Petugas juga menyita 2 buah kompor LPG, selang regulator, 2 buah ember berisi air, 1 buah mobil box zebra nopol : L 8081 DB, 1 unit mobil grandmax. Nopol L 9197 NI, 1 unit mobil pickup grandmax nopol W 8946 XC dan 1 unit mobil Pikap Nopol W 8302 NJ.(st-13)