(TAMANterkini) – Minibus Nopol L 1649 RK yang menewaskan Empat orang dan Dua luka-luka akibat tertabrak KEreta Api Dhoho di perlintasan berpintu Desa Gilang hingga terseret 700 Meter sampai Desa Tawangsari, Kecamatan Taman, Sidoarjo kemarin malam, kini dilakukan evakuasi oleh Daop 8 Surabaya, Kamis (14-04-2016).
Pengevakuasian mobil yang hancur itu dilakukan oleh Daerah Oprasi (DAOP) 8 Surabaya tersebut sekitar pukul 11.00 WIB dengan menggunakan tali rantai yang di tarik oleh sebuah mobil derek. Karena sempat kesulitan, pengevakuasian itu di bantu oleh warga dengan cara didorong ramai-ramai.
Menurut Suprapto, Humas Daerah Oprasi (DAOP) 8, mengatakan bahwa kecelakaan itu merupakan kelalaian pengguna jalan saat melintasi perlintasan Kereta Api. “Yang namanya penjaga pintu, palang pintu dan sirini itu hanya alat bantu semata. Pengamanannya itu ada di rambu-rambu lalu lintas terutama di tanda rambu Stop dan pengamanan itu ada di pengguna jalan sendiri,” Terangnya.
Selain itu, perlintasan ditempat kejadian, sebenarnya sudah terpasang palang pintu dan dijaga oleh petugas. Namun, bukan dari PT Kereta Api Indonesia, melainkan dijaga oleh Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur dan dijaga hanya dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB saja.
“Ini bukan wewenang saya dalam berkomentar, karena palang pintu itu sendiri dijaga dari pihak Dishub. Kalau palang pintu yang dijaga oleh PT KAI, sampai 24 jam. Kedepannya, terkait penjagaan yang tidak dijaga 24 itu akan kita kordinasikan,” tambahnya.
Dari 782 titik perlintasan dibawah pengawasan Daerah Operasi 8, lanjut Suprapto, terdapat 144 dijaga oleh pihak PT KAI, 35 dijaga oleh pihak selain PT KAI. Jadi terhitung 603 palang pintu yang tidak terjaga. “Kita akan lakukan sosialisasi. Alat utama pengamanannya itu ada di rambu tanda Stop, dan itu harus dimengerti oleh masyarakat. Karena selama ini, hal itu yang sering diremehkan,” pungkasnya. (alf)